Misalnya saja harga jahe merah meningkat menjadi Rp60 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp40 per kilogram. Demikian juga dengan jahe biasa yang sebelumnya dihargai Rp30 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp40 ribu per kilogram.
Parida, salah seorang pedagang di pasar tersebut mengaku harga temulawak yang sebelumnya hanya Rp7 ribu per kilogram, pekan lalu harganya bisa mencapai Rp80 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram. Namun, harganya kini sudah turun ke angka Rp40 ribu per kilogram
Menurutnya kenaikan tersebut bukan imbas kelangkaan stok melainkan aksi ambil untung yang dilakukan para mafia atau produsen di tengah pandemik korona.
Mafia memang kerap mengambil kesempatan untuk menaikkan harga di tengah permintaan yang melonjak. Padahal kata dia, harga dari ladang petani tidak mengalami lonjakan.
"Kalau ini bukan dari sana (kebun) naik, tapi pedagang besar yang naikin. Karena harga dari petaninya murah," kata Parida pada Medcom.id, Sabtu, 14 Maret 2020.
Senada, Kris pedagang rempah-rempah di pasar tersebut juga mengatakan jahe merah kini banyak di cari setelah merebaknya virus korona. Harga jahe merah sebelumnya mentok di angka Rp50 ribu per kilogram lalu meningkat sampai Rp100 ribu per kilogram.
"Sekarang seperempatnya sudah Rp25 ribu. Naik dua kali lipat lah dari biasanya," ucap Kris.
Empon-empon kini banyak diburu karena diyakini memiliki khasiat untuk menangkal berbagai penyakit termasuk covid-19. Karena banyak peminat dan persediaan terbatas, stok di pasar pun menjadi menipis. Harga tanaman rempah-rempah itu melonjak tinggi bahkan hingga lima kali lipat dari harga normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id