Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan untuk mendukung program Pemerintah pada penyediaan listrik 35 ribu megawatt (MW) di Indonesia, PGN memperkuat sistem kelistrikan DKI Jakarta dan Jawa-Bali dengan penyaluran gas bumi di wilayah Jawa Barat untuk pembangkit IP Priok, PJB Muara Karang, PJB Muara Tawar dan IP Cilegon.
PGN juga memperluas dan memperkuat infrastruktur gas bumi di wilayah Sumatera guna memenuhi kebutuhan listrik untuk pembangkit listrik PT PLN eksisting yaitu pembangkit Sutami, New Tarahan, Mobile Power Plant (MPP) New Tarahan dan Talang Duku, maupun untuk pembangkit baru lainnya.
"Implementasi Kepmen ESDM nomor 91 tahun 2020 juga menjadi respons positif PGN untuk mewujudkan target penyediaan energi listrik dengan harga yang kompetitif bagi masyarakat," kata Rachmat dalam keterangan resmi, Minggu, 16 Agustus 2020.
Rachmat mengatakan dalam penyaluran gas ke pembangkit listrik, PGN mengandalkan infrastruktur gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) yang sebagian besar dikelola oleh anak perusahaan. Infrastruktur ini dinilai tepat digunakan untuk menunjang pemenuhan kebutuhan gas, khususnya untuk pembangkit listrik di negara kepulauan seperti Indonesia.
Pada aspek pembangunan fasilitas dan infrastruktur inilah PGN dengan kapabilitas mengelola LNG ikut mengambil peranan dan akan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan segala peluang dan kesempatan yang ada, di antaranya pengelolaan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung.
Selain itu melalui PT Nusantara Regas (NR) yang memiliki ruang lingkup usaha pada bidang niaga meliputi fasilitas FSRU Jawa Barat, pengadaan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung, PGN menyediakan pasokan gas bumi untuk pembangkit listrik milik PLN di Jawa Barat.
Adapun PT Perta Arun Gas (PAG) bertanggung jawab menyalurkan hasil regasifikasi LNG ke pembangkit-pembangkit milik PLN di wilayah Aceh dan Sumatera Utara. Sumber gas berasal dari Lapangan Tangguh, Lapangan Bontang dan Donggi Senoro. Kemudian LNG diterima di terminal penerimaan dan regasifikasi Arun di Lhokseumawe untuk proses regasifikasi menjadi gas melalui fasilitas regasifikasi ORV dengan kapasitas desain 405 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).
Menurut Rachmat, optimaliasi fasilitas LNG dapat menjadi bagian realisasi dari program pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan fasilitas dan infrastruktur LNG skala kecil di berbagai wilayah guna mendukung kecukupan ketenagalistrikan, sekaligus mendukung inisiatif perbaikan bauran sumber energi pembangkit listrik.
Ia bilang PGN memiliki sejumlah inisiatif yang dilakukan, antara lain mengembangkan infrastruktur terminal LNG dan regasifikasi baru (skala besar dan kecil) untuk mendukung penyediaan listrik di daerah terpencil yang tersebar di Indonesia.
Selain itu meningkatkan utilisasi FSRU Lampung dengan pelanggan pembangkit listrik melalui beberapa skema, di antaranya penyimpanan dan regasifikasi kargo LNG milik pelanggan, regasifikasi, penyimpanan kargo LNG, dan breakbulking untuk mendukung distribusi LNG menggunakan kapal kecil.
Lebih lanjut Rachmat menambahkan PGN intensif mendorong realisasi investasi untuk memenuhi kebutuhan gas bumi bagi pembangkit listrik, yang dialihkan dari penggunaan diesel menjadi gas bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News