SKK Migas-Pertamina EP Limau Field meresmikan program Bank Sampah di Prabumulih. Foto Istimewa.
SKK Migas-Pertamina EP Limau Field meresmikan program Bank Sampah di Prabumulih. Foto Istimewa.

SKK Migas-Pertamina EP Limau Field Resmikan Program Bank Sampah di Prabumulih

Husen Miftahudin • 27 Juli 2022 15:05
Prabumulih: SKK Migas dan Pertamina EP (PEP) Limau Field meresmikan Bank Sampah dan melantik anggota baru Masyarakat Peduli Api (MAS PEPI) di Desa Karya Mulya. Program ini diinisiasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PEP Limau Field, dan diresmikan oleh Asisten II Sekretaris Daerah Kota Prabumulih Muhammad Ali.
 
"Atas nama Pemerintah Kota Prabumulih, saya mengapresiasi program yang telah di launching oleh SKK Migas & PHR Regional 1 Zona 4. Semoga program ini menjadi inspirasi terus berkembang hingga ke desa-desa lainya," ujar Ali dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 27 Juli 2022.
 
General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Agus Amperianto menyatakan komitmen pihaknya dalam memberikan kontribusi, khususnya melalui program pengembangan masyarakat yang dilakukan di wilayah kerja Pertamina.

"Keberhasilan program pengembangan masyarakat selain didukung oleh berbagai pihak, yang paling utama karena antusiasme dan inovasi tiada henti dalam melaksanakan pengembangan masyarakat," tuturnya.
 
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan menegaskan keberadaan industri hulu migas memberikan multiplier effect (efek berganda) bagi semua pihak. Bukan hanya kegiatan eksplorasi dan produksi saja, keberadaan industri hulu migas memberikan kontribusi besar berupa Dana Bagi Hasil Migas.
 
Selain itu, melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM), juga berperan dalam upaya-upaya pemerintah untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi migas.
 
"Atas kegiatan ini, dari laporan yang kami terima, anggaran yang direalisasikan untuk pembangunan Bank Sampah adalah Rp30 juta dan dilengkapi perlengkapannya senilai Rp10 juta. Adapun biaya pelatihan K3 untuk 15 orang yang berasal dari Desa Karya Mulya dan Kemang Tanduk senilai Rp80 juta, ditambah atribut bagi kelompok Masyarakat Peduli Api senilai Rp20 juta," urainya.
 
Baca juga: Ekonomi Sirkular Solusi Problem Sampah Plastik

 
Adapun pendirian Bank Sampah di Dusun 3 Desa Karya Mulya merupakan komitmen perusahaan dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta SDGs tentang kota dan komunitas yang berkelanjutan. Sedangkan pembentukan MAS PEPI sejalan dengan tujuan SDGs  tentang aksi untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
 
Program Bank Sampah yang bersinergi dengan Bank Sampah Prabumulih ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat menjaga lingkungan yang saat ini menjadi isu nasional. Hingga Selasa, 19 Juli 2022, tercatat 100 nasabah menyetor sampah non-organik.
 
Sementara, MAS PEPI dibentuk untuk menjawab problem kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi isu lingkungan di Sumatra Selatan, khususnya di Desa Karya Mulya. MAS PEPI dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang memadai untuk penanganan karhutla. Bahkan anggota MAS PEPI memiliki sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan