"Hadirnya suplai listrik SUTT ini bakal mendongkrak pembangunan dan juga perekonomian warga, termasuk hilirisasi industri yang terus didorong pemerintah," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kalsel Endri AP di Banjarbaru, Selasa, 27 Desember 2022.
Adanya ketersediaan listrik yang mumpuni, kata dia, bakal mampu menarik investasi dari luar. Listrik, lanjutnya, merupakan salah satu syarat pembangunan, termasuk pembangunan industri hilir yang menjadi fokus pemerintah saat ini untuk memberi nilai tambah pada sumber daya alam Indonesia.
"Komoditas yang diekspor bukan lagi bahan baku, tetapi barang yang sudah jadi sesuai Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 tentang Minerba, bahwa ekspor produk mineral yang belum dimurnikan ditutup pada Juni 2023," jelasnya.
Saat ini perusahaan yang fokus dan memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan industri terlengkap di dunia yakni PT Sebuku Iron Lateritic Ores (Silo) di Pulau Sebuku, Kotabaru.
Baca juga: Menperin Dukung Hilirisasi Industri Mineral Demi Kemajuan Ekonomi Nasional |
Pemprov Kalsel berharap ada perusahaan-perusahaan lainnya yang juga melirik kawasan tersebut untuk berinvestasi. Ia menyebut realisasi investasi di Kalimantan Selatan hingga kuartal III-2022 sebesar Rp10,6 triliun. Nilai itu naik 11,04 persen dari kuartal III-2021 yang sebesar Rp9,43 triliun.
"Tentunya hal ini menyatakan bahwa semakin besar minat investor berusaha di Kalsel," ujar dia.
Pemprov Kalsel berupaya maksimal untuk menarik minat investor dengan memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan dan non-perizinan, berupa penyederhanaan SOP hingga memfasilitasi permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan investasi mereka.
Bahkan Pemprov Kalsel juga mengoptimalkan pelayanan perizinan berusaha dengan mengintegrasikan pelayanan perizinan satu pintu melalui Online Single Submission (OSS).
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*