Secara umum Perseroan konsisten menunjukkan komitmen pemulihan kinerja melalui penyelesaian kredit bermasalah melalui berbagai strategi, salah satunya berhasil memangkas kredit macet dengan melakukan transaksi penjualan NPL dan kredit berisiko senilai USD183 juta pada akhir Juni 2022. Hal ini terlihat dari penurunan nilai NPL secara yoy turun menjadi 3,96 persen per Juni 2022.
Perseroan secara khusus melakukan berbagai langkah perbaikan, di antaranya membentuk unit Special Aset management (SAM) yang akan fokus mengelola bad loan dengan melakukan collection secara intensif, upaya penyehatan melalui restrukturisasi, Due Payment Date (DPD) management, percepatan penyelesaian melalui litigasi/non litigasi, AYDA dan Write Off.
“Seluruh stakeholder tidak perlu khawatir dengan kinerja Bank KB Bukopin saat ini, sesuai rencana Perseroan pada tahun 2022 ini kami berada fase pemulihan kondisi Perseroan khususnya dalam penyelesaian kredit bermasalah secepat mungkin. Hal tersebut dilakukan agar kedepan KB Bukopin memiliki struktur keuangan yang lebih sehat dan lebih layak dengan profil risiko yang lebih baik, sehingga dapat berkonsentrasi dan mengalokasikan sumber daya untuk rnengembangkan kompetensi dan mempercepat pertumbuhan bisnis, serta memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan," kata Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin.
Target selanjutnya yaitu tetap konsisten dalam pengembangan bisnis terutama pada segmen SME dan Ritel, serta dukungan dari pengembangan digitalisasi TI maka dalam jangka menengah diharapkan pertumbuhan bisnis semakin menuju arah yang stabil untuk mencapai profitabilitas yang berkesinambungan.
Perseroan secara nyata mulai merealisasikan tujuan untuk menjadi bank yang bebas dari bad loan dan menjadi clean bank. KB Bukopin pada akhir Juni 2022 telah melakukan transaksi penjualan Non-Performing Loan (NPL) dan kredit berisiko (Loan at Risk/ LAR) sebanyak 180 debitur dengan nilai Original Pricipal Balance (OPB) sebesar Rp4,14 triliun.
Perbaikan rasio keuangan terutama dari sisi kualitas kredit diharapkan akan menunjukkan perkembangan yang signifikan pada masa yang akan datang seiring dengan rencana Perseroan untuk melakukan langkah-langkah penjualan kredit dan AYDA secara bulk sales. Rasio rentabilitas diharapkan terus menunjukkan perbaikan seiring pertumbuhan kredit baru yang berkualitas dengan komposisi pertumbuhan yang didominasi pada segmen Ritel.
“Tahun ini KB Bukopin memang sangat fokus menciptakan bank yang bebas dari bad loan menjadi clean bank pada tahun 2023. KB Bukopin berencana memperkuat fungsi special assset management sehingga ke depannya diharapkan akan dapat menangani kredit bermasalah secara cepat,” kata Shin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News