"Pandemi covid-19 telah memaksa pelaku usaha melakukan berbagai penyesuaian, untuk mengatasi beratnya tantangan mempertahankan produktivitas," ujar Ma'ruf dalam siaran pers, Minggu, 21 November 2021.
Di sisi lain, Ma'ruf mengapresiasi para pelaku usaha yang tetap produktif dan berkembang selama pandemi covid-19. Hal tersebut menjadi motivasi pelaku usaha lain untuk terus berkarya di tengah ketatnya persaingan secara nasional maupun global.
"Pandemi menyadarkan kita bahwa kolaborasi dan kerja sama sangat menentukan keberhasilan untuk mencapai tujuan, termasuk dalam hal produktivitas," tegasnya.
Salah satu UMKM yang lincah dan adaptif di tengah pandemi ialah Rumah Toga Makrifah Herbal, binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim). Makrifah Herbal pun meraih penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), untuk kategori perusahaan kecil dan menengah.
Usaha binaan Pupuk Kaltim itu dinilai mampu meningkatkan produktivitas usaha dalam tiga tahun terakhir, sekaligus menjadi usaha kecil pertama di Bontang yang berhasil meraih penghargaan tersebut.
Pimpinan Makrifah Herbal Hasma mengungkapkan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi baginya untuk terus meningkatkan produktivitas usaha di bidang budidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga), dengan produk turunan berbagai jenis minyak herbal seperti minyak urut, minyak kemiri, VCO, teh herbal, lulur tradisional, bibit toga, hingga jasa eduwisata dan spa.
Pencapaian Makrifah Herbal diakuinya tak lepas dari pembinaan PKT, yang secara berkesinambungan membekali seluruh anggota untuk penguatan kapasitas dan manajerial usaha, sehingga mampu berkembang dengan produktivitas tinggi dalam tiga tahun terakhir.
"Penghargaan ini menjadi semangat bagi Makrifah Herbal untuk terus produktif, sekaligus memberi manfaat lebih bagi masyarakat dan lingkungan," tutur Hasma.
Pandemi covid-19 tak menyurutkan produktivitas usaha Makrifah Herbal, yang pada 2021 menginisiasi terbentuknya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Borneo Skill Sinergy dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bontang Herbal Course, mencakup 14 program pengembangan di bidang tanaman obat dan pemberdayaan masyarakat.
"Makrifah Herbal akan terus meningkatkan produktivitas usaha, sekaligus memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi masyarakat," tambah Hasma.
VP CSR Pupuk Kaltim Anggono Wijaya mengungkapkan peningkatan produktivitas dan pengembangan sektor usaha merupakan sasaran utama pembinaan perusahaan bagi UMKM, agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Anggono berharap keberhasilan Makrifah Herbal dapat memotivasi mitra binaan Pupuk Kaltim lainnya untuk terus produktif dan meningkatkan kapasitas usaha, mengingat pendampingan dan pembinaan oleh perusahaan bertujuan untuk mendorong pelaku usaha agar mampu mandiri serta memberi dampak lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan.
"Semoga semangat dan keberhasilan Makrifah Herbal bisa diikuti mitra binaan lainnya, sehingga sektor UMKM kita semakin berdaya dan produktif di tengah pandemi covid-19," harap Anggono
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News