PMI Indonesia pada September 2021 melampaui capaian negara Asia lainnya, termasuk Tiongkok. Berdasarkan laporan IHS Markit periode September 2021, Negeri Tirai Bambu tersebut hanya mampu mencatatkan PMI manufakturnya di angka 50.
PMI manufaktur RI juga di atas Jepang dengan angka 51,5. Di Asia Tenggara, PMI manufaktur Indonesia merupakan yang tertinggi. Singapura tercatat hanya sebesar 52,1; Malaysia 48,1; Thailand 48,9; Filipina 50,9; serta Vietnam 40,2.
"Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kendala lain dalam aktivitas industri di Indonesia, di luar kondisi kesehatan masyarakat," ucap Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menanggapi hasil survei IHS Markit, Jumat, 1 Oktober 2021.
Dalam hasil surveinya, IHS Markit melaporkan bahwa peningkatan PMI manufaktur Indonesia disebabkan oleh pelonggaran pembatasan sosial di berbagai wilayah di Indonesia karena semakin menurunnya kasus covid-19. Pada September 2021, baik output maupun pesanan baru meningkat setelah dua bulan mengalami penurunan curam.
Di samping itu, demand terhadap industri manufaktur sudah kembali setelah situasi kesehatan masyarakat mengalami perbaikan dan pembatasan gerak sudah lebih longgar, sehingga dapat mendukung aktivitas perekonomian.
Untuk mempertahankan kondisi ini, Agus terus mengimbau kepada pelaku industri untuk terus menerapkan aturan terkait Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perubahan SE No 3 Tahun 2021 tentang Operasional dan Mobilitas Pada Masa Kedaruratan Covid-19.
"Surat Edaran terbaru ini telah mengatur penggunaan aplikasi PeduliLindungi di perusahaan, sehingga aktivitas dan kondisi pegawai terpantau dengan baik. Kami juga terus mendorong percepatan vaksinasi di industri yang ditargetkan mencapai lima juta orang," pungkas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id