Komoditas pertanian. Foto : Mi/Ramdani.
Komoditas pertanian. Foto : Mi/Ramdani.

Neraca Komoditas Diminta Jamin Kecukupan Pasokan Dalam Negeri

Eko Nordiansyah • 19 Agustus 2021 17:19
Jakarta: Wahana Masyarakat Tani dan Nelayan Indonesia (WAMTI) menilai neraca komoditas yang saat ini sedang digodok oleh pemerintah harus memberikan jaminan ketersediaan dan kecukupan pasokan di dalam negeri. Pasalnya neraca ini akan menjadi pegangan seluruh pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.
 
"Dalam skala makro terdapat lima hal yang harus diperkuat untuk memastikan neraca komoditas bisa efektif," kata Presiden WAMTI Agusdin Pulungan kepada wartawan, Kamis, 19 Agustus 2021.
 
Pertama, jaminan ketersediaan pasokan di dalam negeri melalui peningkatan produksi. Menurut dia, pemerintah harus bekerja keras untuk mendorong produksi bahan baku dengan cara memastikan kelancaran infrastruktur, mendukung faktor produksi pertanian, serta dukungan pembiayaan produksi.
Kedua, rantai distribusi (supply chain) yang lancar dan efisien dari tingkat produksi sampai dengan ke tangan konsumen. Dengan memastikan bahwa rantai distribusi yang efisien dan efektif, maka komoditas yang diproduksi bisa diterima oleh konsumen secara tepat waktu dan dengan kualitas terjaga.
 
"Selama ini produksi komoditas seringkali berlebih, Namun tidak bisa sampai akibat ketidaklancaran atau suplai chain tidak efektif. Simpul-simpul supply chain itu yang mesti dievaluasi, dibenahi apakah sudah efisien dan efektif," ungkap dia.
 
Ketiga, peningkatan daya beli (purchasing power) masyarakat untuk mendorong permintaan, sehingga meningkatkan produksi. Keempat, pengendalian produk-produk yang berasal dari luar negeri, terutama komoditas dengan harga lebih murah yang berpotensi mengganggu harga produsen dalam negeri.
 
"Pemerintah harus mengevaluasi keempat hal tersebut untuk memastikan ketersediaan kita cukup dan produksi di dalam negeri tidak terganggu," kata dia.
 
Kelima, pemerintah harus memberikan insentif kepada petani sebagai produsen utama. Hal ini dilakukan agar mereka mampu bersaing dengan produk-produk luar baik dari sisi produksi maupun harga dan pemasaran. Di samping juga berbagai kebijakan perdagangan yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
 
Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Danang Girindrawardana mengapresiasi pemerintah yang akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pengusaha dalam penyusunan neraca komoditas. Dengan begitu, data yang ada memiliki akurasi sesuai kebutuhan pelaku usaha.
 
"Neraca komoditas akan menjadi acuan utama bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam menetapkan kuota ekspor-impor bagi seluruh komoditas. Pelaku industri berharap kebijakan neraca komoditas akan menjamin kepastian bahan baku guna kelancaran produksi," ujar dia.
 
Dengan neraca ini, pengambilan keputusan kuota ekspor-impor akan lebih efektif dan transparan. Selama ini, kuota ekspor-impor sangat ditentukan oleh rekomendasi dari berbagai kementerian teknis. Selain itu, ia berharap neraca komoditas bisa menghilangkan masalah tumpang tindih yang selama ini ada.
 
"Keberadaan neraca komoditas mampu menghilangkan tumpang tindih kewenangan tersebut. Dengan neraca komoditas, pemerintah akan memiliki instrumen tunggal untuk mengambil keputusan terkait persetujuan ekspor-impor," pungkas Danang.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(SAW)



LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif