Direksi dan Manajemen Pupuk Kaltim melakukan monitoring dan evaluasi berkala salah satu program CSR tersebut sekaligus melakukan penanaman bibit mangrove untuk meningkatkan capaian realisasi tanam tahunan di Telok Bangko. Tahun ini Pupuk Kaltim menargetkan penanaman 25 ribu bibit, termasuk peningkatan fasilitas seperti taman baca.
"Beberapa buku bacaan sudah tersedia, bekerja sama dengan perpustakaan Mercusuar Kelurahan Loktuan. Ke depan, jumlah buku akan terus ditambah," ucap VP CSR Pupuk Kaltim Anggono Wijaya dalam siaran persnya, Senin, 27 September 2021.
Anggono mengungkapkan bahwa kawasan ini telah mendapat izin pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sesuai Peraturan Menteri KKP Nomor 24 Tahun 2019, dengan total penanaman mencapai 161 ribu bibit. Beberapa jenis mangrove yang ditanam meliputi Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera sexangula, Ceriops tagal, dan Avicennia marina.
"Pupuk Kaltim akan menjadikan kawasan Telok Bangko sebagai destinasi wisata resmi di Kota Bontang, karena izin pengelolaan telah disetujui Kementerian KKP dan siap untuk dikembangkan secara maksimal," tambahnya.
SEVP Komersil Pupuk Kaltim Meizar Effendi turut melakukan penanaman mangrove saat kunjungan tersebut. Meizar mengatakan pelestarian keanekaragaman hayati dan konservasi kawasan pesisir menjadi salah satu fokus perusahaan sebagai wujud kontribusi Pupuk Kaltim bagi masyarakat dan lingkungan.
"Program Server Mang Budi tak hanya bersifat pengelolaan mangrove dan kawasan pesisir, tapi juga memperhatikan sektor pemberdayaan untuk penguatan ekonomi masyarakat sekitar. Saat ini pemberdayaan sudah berjalan, baik untuk pembibitan dan penanaman bibit oleh kelompok binaan maupun produk turunan, seperti pembuatan sirup dan amplang dari mangrove," terang Meizar.
Dia menjelaskan, program ini telah mendapat penghargaan bertaraf nasional dan internasional. Masyarakat sekitar juga telah dibekali berbagai pelatihan dan pendampingan untuk memaksimalkan peluang ekonomi, sekaligus memperluas penerima manfaat dengan pengembangan area budi daya mangrove menjadi kawasan wisata.
"Monitoring penting dilakukan agar pengembangan program berjalan lebih maksimal. Pupuk Kaltim optimis Server Mang Budi bisa memberi manfaat yang sangat besar bagi masyarakat dan lingkungan," lanjut Meizar.
Salah satu warga sekitar, Abdul Hadi, menyebut manfaat program ini tak hanya berdampak positif bagi lingkungan, namun juga kesejahteraan melalui pemberdayaan masyarakat. Beragam pelatihan dan pendampingan yang dibekali Pupuk Kaltim terus dikembangkan, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai jual dan daya saing.
"Berbagai produk turunan seperti sirup dan makanan ringan juga dalam proses izin BPOM, sehingga ke depan produk yang kita hasilkan makin berdaya saing dan kesejahteraan masyarakat pun lebih meningkat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News