Acara Festival Pemilu. Foto Istimewa.
Acara Festival Pemilu. Foto Istimewa.

Mau Gaet Pemilih Muda? Isu Lingkungan Harus Jadi Fokus Utama

Husen Miftahudin • 29 Januari 2024 20:02
Jakarta: Para juru bicara tim pemenangan ketiga pasangan capres-cawapres dinilai belum dapat menjawab keresahan para pemilih muda terkait isu lingkungan. Hal ini terangkum dalam acara Festival Pemilu yang diinisiasi Bijak Memilih dan didukung pilahpilih.id.
 
"Para perwakilan tidak ada yang menyebutkan spesifik jumlah target bauran energi. Mereka hanya bilang transisi energi dari batu bara menjadi energi terbarukan sebagai salah satu prioritas. Normatif saja, tanpa ambisi yang jelas," ucap Pemimpin Inisiatif PilahPilih EF Mutia, dikutip dari siaran persnya, Senin, 29 Januari 2024.
 
Mutia juga menyayangkan permasalahan batu bara tidak dibahas dalam kesempatan tersebut. Misalnya saja, tidak ada pembahasan mengenai rencana pensiun pembangkit listrik tenaga uap batu bara (PLTU) sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar.
 
Padahal, 1.035 pemilih muda memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih. Hal ini terungkap dalam survei digital yang dilakukan oleh pilahpilih.id.
 

Jawaban isu lingkungan masing-masing timses

 
Menanggapi pertanyaan pemilih muda tentang transisi energi, Co-Captain paslon nomor urut 01 Thomas Trikasih Lembong menyatakan pihaknya memberi tempat bagi transisi energi pembangkit listrik berbahan bakar fosil ke energi baru terbarukan.
 
"Utamakan geotermal karena cadangan kita luar biasa, 30 ribu gigawatt (GW). Dimana yang terpasang baru 1.200 gigawatt, bagaimana caranya? Dengan menanggung renteng risiko dari eksplorasi. Karena risiko eksplorasi ini tinggi, tidak bisa cuma diserahkan ke swasta. Pemerintah harus memberi jaminan, selain itu juga tenaga surya kita yang luar biasa dan biomassa," jelas dia.
 
Sementara, dalam pemaparannya, perwakilan timses paslon nomor urut 02 Astrio Feligent lebih menekankan pentingnya potensi ekonomi. Soal transisi ke energi baru terbarukan, harus dilakukan tanpa mengorbankan potensi ekonomi Indonesia.
 
"Sementara etika kita bicara hari ini mau transisi, perlu kita ingat batu bara adalah salah satu penyumbang surplus ekonomi kita dan subsidi listrik dalam elektrifikasi seperti kendaraan listrik masih lebih baik, dibanding subsidi kendaraan BBM," tutur dia.
 
Sedangkan timses paslon nomor urut 3 Satya Heragandhi mengungkapkan hal senada tentang pemanfaatan sumber energi terbarukan. Menurut dia, energi terbarukan hanya hidup separuh hari, seperti solar cell, malam hari tidak bisa dioperasionalkan.
 
"Angin juga begitu. Jadi harus ada energi baru terbarukan yang sifatnya base seperti geothermal, gas, dan sebagainya. Jadi kita prioritaskan keduanya dari base dan energi terbarukan dan pelan-pelan kita tinggalkan fosil secara bertahap," jelas dia.
 
Baca juga: Masyarakat Dorong Pemerintah Evaluasi Revisi Target Energi Terbarukan
 

Pertajam isu lingkungan

 
Menanggapi jawaban para timses terkait isu iklim dan lingkungan, akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM yang juga merupakan advisor di pilahpilih.id Mahesti Hasanah menyampaikan, setiap calon pemimpin di ajang Pemilu mendatang harus menyadari pentingnya kontekstualitas dengan isu yang berkembang saat ini.
 
Untuk meraup suara pemilih muda, menurut dia, konteks lingkungan menjadi penting untuk dipahami. Hal ini didukung dengan hasil survei yang dilakukan pilahpilih.id yang mengungkap 97 persen responden survei yang merupakan anak muda berpendapat akan sangat mempertimbangkan masalah lingkungan saat memilih pemimpin di Pemilu 2024.
 
"Kalau pemimpin tidak kontekstual dan aware soal ini, maka tidak bisa adaptasi. Sementara porsi pemilih pemula dan anak muda itu sangat tinggi dan anak muda saat ini memanfaatkan media untuk menyuarakan keresahan mereka termasuk dalam isu lingkungan dimana mereka terdampak secara langsung," jelas Mahesti.
 
Diketahui, survei daring yang dilakukan oleh pilahpilih.id terhadap pemilih muda dari 36 provinsi juga mengungkap sebanyak 90 persen responden khawatir terhadap masa depan lingkungan. Selain itu, temuan di survei pilahpilih.id juga menunjukkan sebanyak 87 persen pemilih muda merasa isu lingkungan belum cukup dibahas secara mendalam di berbagai diskusi politik menjelang pemilihan umum.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan