Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) Taufik mengatakan keputusan penghapusan cuti bersama Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah pada 28, 29, 30 Desember tersebut memberikan sentimen pada geliat pariwisata yang mulai beranjak bangkit.
"Pasti akan berdampak, karena kita juga tau karena pariwisata sangat berdampak terhadap keputusan-keputusan yang diambil pemerintah," katanya dalam paparan publik 2020 secara virtual, Kamis, 3 Desember 2020.
Kendati demikian, Taufik menjelaskan, dari sisi perseroan keputusan tersebut tidak memberikan dampak signifikan. Sebab, perseroan sudah memiliki strategi bisnis lain.
"Target pendapatan dan okupansi tidak berdampak signifikan dikarenakan program yang ada di hotel dan di pusat perbelanjaan masih dapat menarik minat masyarakat," ujarnya.
Pemerintah menghapus cuti bersama pengganti libur Lebaran 2020. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 744, 05, dan 06 Tahun 2020 tentang Cuti Bersama 2020.
"Menghapus pengganti cuti bersama Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah pada 28, 29, dan 30 Desember 2020," seperti dikutip dalam SKB tiga menteri yang diterima Medcom.id.
Penghapusan cuti bersama ini dalam rangka pencegahan dan penanganan penyebaran covid-19. Selain itu, mengantisipasi munculnya klaster baru akibat libur panjang.
Lebih lanjut, mengenai prospek bisnis tahun depan, Taufik menambahkan, perusahaan akan membuat 2021 sebagai waktu riset menuju pemulihan. Pasalnya, kegiatan bisnis berubah karena harus mengikuti protokol dan standar operasional prosedur kesehatan.
"Banyak hal-hal yang masih susah diprediksi sehingga kami menganggap 2021 sebagai tahun riset untuk recovery," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News