Kawasan industri batang - - Foto: Antara/ Harviyan Perdana Putra
Kawasan industri batang - - Foto: Antara/ Harviyan Perdana Putra

Kemenperin Akselerasi Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang

Husen Miftahudin • 06 Februari 2021 19:32
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong upaya percepatan pembangunan kawasan industri terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Akselerasi pembangunan ini diyakini dapat memacu perekonomian daerah dan nasional, terutama untuk pemulihan kembali akibat pandemi covid-19.
 
"Diharapkan KIT Batang dapat menjadi bounce back project yang menawarkan pengembangan ekonomi baru di wilayah Batang khususnya, dan Jawa Tengah secara umum," kata Direktur Perwilayahan Industri Kemenperin Ignatius Warsito dalam siaran pers yang dikutip Sabtu, 6 Februari 2021.
 
Menurut Warsito, pengembangan kawasan industri bisa menjadi pusat ekonomi baru di wilayah tersebut, dengan mendatangkan APBD yang cukup besar. Hal ini telah terbukti melalui pembangunan kawasan industri IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah dan kawasan industri IMIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara.

"Strategi pengembangan KIT Batang tentu dengan pemberian insentif sebagai kawasan industri prakarsa pemerintah yang saat ini peraturannya sedang disusun oleh Kemenperin," ungkap dia.
 
Adapun pengembangan KIT Batang berdasarkan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2019 dan Perpres Nomor 109 Tahun 2020. "Kemenperin sangat intens berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya, termasuk BUMN yang ada dalam konsorsium. Kami juga berharap dukungan dari DPR dalam upaya percepatan pembangunan KIT Batang," harap Warsito.
 
Dalam kesempatan yang sama Bupati Batang Wihaji menyampaikan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan KIT Batang akan mendukung tujuan pemerintah dalam upaya penciptaan lapangan kerja. Saat ini sudah terbentuk joint venture dengan nama perusahaan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
 
"Adapun PT Pembangunan Perumahan (PP) memiliki saham 35 persen, Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebesar 30 persen, PTPN IX dengan 25 persen, dan Perusda Batang juga punya 10 persen," sebutnya.

 
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya menegaskan pihaknya mendukung pengembangan KIT Batang, Jawa Tengah. Hal ini guna menangkap peluang masuknya investasi potensial ke Tanah Air dari sejumlah sektor industri yang ingin merelokasi pabriknya dari Tiongkok.
 
"Kami melihat, kawasan industri di Batang ini memiliki lokasi yang strategis. Secara geografis, akses Kabupaten Batang dekat dengan Kota Semarang yang memiliki Bandara Internasional Ahmad Yani," tutup Agus.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan