Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Arya Sinulingga memastikan hal itu akan terhindari dengan adanya perbedaan merek.
Ditambah lagi, lanjut dia, pemerintah telah mengamankan kuota vaksin untuk program vaksinasi gratis.
Pemerintah pun memastikan tidak ada perbedaan antara vaksinasi pemerintah dengan vaksinasi gotong royong dalam hal biaya, yaitu sama-sama diberikan gratis.
"Sehingga tidak ada istilah vaksin berbayar atau komersialisasi vaksinasi covid-19," tegas Arya, dikutip dalam siaran pers KPC-PEN, Jumat, 19 Februari 2021.
Arya menjelaskan, hal yang menjadi pembeda vaksinasi mandiri adalah vaksinasi gotong royong khusus diperuntukkan bagi pekerja/buruh dengan anggaran atau biaya dari para pengusaha.
Adapun Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani sebelumnya mengungkapkan ada 5,3 juta pekerja yang terdaftar ikut dalan program vaksinasi covid-19 mandiri per Kamis, 18 Februari 2021.
Pekerja tersebut diketahui tidak hanya berasal dari perusahaan swasta, tetapi dari pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah atau UMKM.
"Sudah 5.700 perusahaan yang terdaftar. Total ada 5,3 juta pekerja yang akan ikut program ini," kata Shinta kepada Media Indonesia, Kamis, 18 Februari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News