Ilustrasi pemanfaatn otomatisasi robot - - Foto: dok AFP
Ilustrasi pemanfaatn otomatisasi robot - - Foto: dok AFP

Industri Manufaktur RI Segera Manfaatkan Otomatisasi

Eko Nordiansyah • 24 Februari 2021 19:36
Jakarta: Industri manufaktur di Indonesia segera mempercepat pengadopsian otomatisasi robot guna meningkatkan produktivitas. Upaya ini sekaligus mengurangi tingkat kecelakaan kerja di tempat kerja.
 
Menurut data, angka kecelakaan kerja mencapai 55,2 persen atau meningkat dalam dua tahun terakhir. Pada 2019, terjadi 144 ribu kasus kecelakaan kerja, yang jumlahnya meningkat jadi 177 ribu pada tahun lalu.
 
Selain itu, sebagian besar perusahaan manufaktur lokal saat ini masih menghadapi persoalan kurangnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil. Hal ini membuat produktivitas dan pertumbuhan secara keseluruhan menjadi terhambat.

Direktur Regional Asia-Pasifik Universal Robots James McKew mengatakan teknologi Cobots diciptakan untuk membantu melaksanakan tugas-tugas yang mungkin berbahaya atau rawan cedera bagi manusia. Bahkan teknologi ini telah dipasang fitur keselamatan.

 
"Dengan fitur keselamatan yang terpasang, sebuah robot tangan (robot arm) dapat menyesuaikan/memperlambat kerjanya pada saat seseorang memasuki ruang kerja. Cobot juga dapat melindungi seseorang dari risiko cedera karena mengerjakan tugas yang terus berulang dan berbahaya di sektor manufaktur," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 Februari 2021.
 
Sistem keselamatan Universal Robots memungkinkan perusahaan menyesuaikan berbagai macam parameter untuk meminimalisir resiko yang terjadi dengan penerapan aplikasi robot industri. Hal ini termasuk menggunakan sebuah batas keamanan.
 
Ia menambahkan peningkatan produktivitas yang dibarengi dengan desain solusi cobot yang aman dan inheren, menunjukkan bahwa teknologi otomasi terbaru ini dapat mengurangi hingga 72 persen penyebab umum kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan manufaktur.

 
"Saat ini kita semakin mendekati visi Industri 5.0, sebuah pabrik yang cerdas dapat mengkolaborasikan manusia dan alat berat bekerja secara bersama-sama, dengan tetap mementingkan  persyaratan keselamatan dan kepatuhan di tempat kerja," ungkapnya.
 
Selain itu, perusahaan juga dapat mencapai Return On Investment (ROI) yang lebih cepat dengan menggunakan Cobots. Ini untuk memberikan waktu pekerja beristirahat dan memungkinkan mereka menangani proses produktivitas yang lebih tinggi dan pada akhirnya memperoleh sebuah keterampilan baru.
 
Tidak seperti robot tradisional yang membutuhkan pemrograman tingkat tinggi, yang hanya bisa diaplikasikan oleh lulusan setingkat insinyur, Cobots dirancang untuk membuat pemrograman yang sederhana melalui human-machine interfaces (HMI), yang akrab bagi semua orang yang telah menggunakan smartphone.
 
Untuk aplikasi yang lebih kompleks, Universal Robots telah memiliki sistem jaringan bersertifikasi yang lengkap dan terintegrasi dan Pusat Pelatihan Resmi yang siap mendukung pengguna dengan kegiatan operasional sehari-hari, setelah instalasi awal dilakukan.
 
Oleh karena itu, Universal Robots mendorong industri lokal untuk segera mengadopsi teknologi mesin yang bisa berkolaborasi dengan manusia. Dengan demikian, tidak perlu khawatir lagi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh karena kurangnya tenaga kerja terampil.
 
"Kolaborasi ini sangat menghemat waktu, mengurangi tenaga dan biaya yang terkait dengan penggunaan cobots yang sama untuk berbagai tugas, karena fleksibilitas cobots tersebut dapat diterjemahkan menjadi laba atas investasi yang jauh lebih cepat," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan