"Kami di Kementerian BUMN akan memperbaiki kontrak jangka panjang kebutuhan suplai sesuai dengan rapat bersama Kejaksaan Agung dan BPKP. Intinya, kebutuhan energi dalam negeri akan jauh lebih diprioritaskan demi kelancaran pembangunan," kata Erick, dalam keterangan resminya, Selasa, 4 Januari 2022.
Untuk kedepannya, lanjutnya, pemerintah juga berkomitmen untuk menggantikan batu bara dengan energi baru terbarukan. Pihaknya mengklaim telah menyiapkan peta jalan guna mengembangkan ekonomi hijau.
"Kami juga telah menyiapkan peta jalan pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi serta renewable energy sehingga kita segera memiliki energi baru terbarukan," imbuhnya.
Di sisi lain, dalam rapat bersama juga disepakati bahwa Menteri ESDM akan mengeluarkan perubahan DMO yang bisa dikaji per bulan. Jika ada perusahaan yang tidak menepati sesuai kontrak akan terkena pinalti hingga dicabut izinnya.
"Kami tetap mendukung pengembangan ekspor bersama Menteri Perdagangan sebagai pemasukan devisa negara dengan mengkalkulasi berapa kebutuhan dalam negeri. Sedangkan dengan Menteri Perhubungan akan dilakukan sinergi dengan para pihak untuk menangani logistik," tukasnya.
Target produksi batu bara
Berdasarkan data Kementerian ESDM target produksi batu bara di 2022 akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini. Proyeksi target produksi 2022 berada di kisaran 637 juta hingga 664 juta ton, sedangkan target produksi batu bara 2021 mencapai 625 juta ton.Sementara itu, kebutuhan batu bara dalam negeri diprediksi meningkat di 2022 mencapai 190 juta ton. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan kuota DMO tahun ini yang mencapai 137,5 juta ton.
Data dari Kementerian ESDM mengungkapkan fenomena alam, seperti Badai La Nina yang menerjang Pulau Kalimantan pada November lalu sehingga meningkatkan curah hujan tinggi menyebabkan realisasi produksi batu bara hingga awal Desember mencapai 560 juta ton atau sekitar 89,6 persen dari target.
Sedangkan penyerapan batu bara dalam negeri hingga awal Desember pun baru menyentuh 121,3 juta ton, atau sekitar 88,2 persen dari target DMO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News