"Kami mohon dukungan ketersediaan energi primer dengan harga insentif khusus," kata Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR-RI, Rabu, 25 Mei 2022.
Ia menjelaskan beberapa smelter memerlukan harga energi yang rendah untuk menjaga keekonomian produksinya. Smelter Aluminium contohnya, harga keekonomian energi yang dikeluarkan harus di bawah lima cent per kWh.
"Jadi ini butuh dukungan khusus. Ini impact-nya sangat besar nantinya di bisnis hilirnya yang akan tercipta," ujarnya.
Mengenai sumber energi, ia menambahkan idealnya energi yang dipasok ke smelter-smelter yang ada sekarang adalah energi ramah lingkungan. Hal itu ditekankannya agar hasil produksi dari smelter tersebut menjadi barang premium.
"Sumber energinya, kalau bisa idealnya dari yang ramah lingkungan seperti hydro atau bisa juga batu bara. Tapi idealnya yang ramah lingkungan karena kita dapat product labeling-nya nantinya itu menjadi barang premium di pasar," pungkasnya.
Adapun berdasarkan bahan paparannya ia menyebutkan beberapa harga kisaran energi primer yang dimaksud. Untuk gas, ia berharap terus mendapatkan harga USD6 per MMBTU. Lalu untuk listrik diharga cent USD3 hingga cent USD4 per kWh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News