Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi . Foto : MI.
Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi . Foto : MI.

RI Dorong Anggota APEC Perkuat Fasilitasi Perdagangan dan Distribusi Vaksin Covid

Annisa ayu artanti • 07 Juni 2021 10:46
Moskow: Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi mendorong anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk memperkuat fasilitas perdagangan vaksin, termasuk peningkatan produksi dan distribusi yang merata. Pasalnya, kondisi pandemi covid-19 yang berkepanjangan dan kebutuhan akses terhadap vaksin serta produk terkait semakin meningkat.
 
"Anggota APEC berperan penting dalam memperkuat fasilitasi perdagangan vaksin, termasuk peningkatan produksi dan distribusi vaksin yang merata," kata Lutfi, dalam pertemuan virtual APEC Business Advisory Council (ABAC) dan APEC Ministers Responsible for Trade Meeting (APEC MRT) 2021, dikutip Senin, 7 Juni 2021.  
 
Ia meyakini dengan pemerataan perdagangan dan distribusi vaksin akan membantu memulihkan ekonomi, perdagangan, dan pariwisata.

"Penguatan fasilitasi perdagangan vaksin perlu dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi serta memastikan kemudahan akses terhadap vaksin dan produk terkait bagi masyarakat," ucapnya.
 
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan saat ini masih terdapat kesenjangan yang sangat signifikan antara produksi vaksin dengan kebutuhan dunia.
 
Hasil studi APEC menyebutkan, total kebutuhan vaksin dunia mencapai 14,2 miliar dosis, sementara produksi vaksin global saat ini baru mencapai sekitar 413 juta dosis atau 2,9 persen dari total kebutuhan dunia. Kesenjangan tersebut juga diperburuk dengan distribusi vaksin yang tidak merata.
 
Selain itu, rendahnya produksi vaksin global dan kesenjangan distribusi vaksin juga dipengaruhi adanya bottleneck dalam isu hak kekayaan intelektual (IPR).
 
Atas dasar itu, menurutnya sebagai forum ekonomi terkemuka di kawasan Asia Pasifik APEC memegang peran strategis dalam mendukung diskusi proposal Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) Waiver yang sedang bergulir di forum WTO.
 
Proposal TRIPS Waiver menekankan penghentian sementara pemberlakuan hak atas kekayaan intelektual (HKI) untuk mendorong produksi dan distribusi vaksin covid-19 sebagai bentuk solidaritas global dalam percepatan penanganan pandemi.
 
"Untuk itu diperlukan vaksin bagi semua orang, standar vaksin yang baik termasuk pengembangan solusi digital untuk lisensi perjalanan, serta pelonggaran kewajiban pendaftaran lisensi HKI yang dapat mendukung ekonomi berkembang untuk memproduksi vaksin secara mandiri dalam rangka memenuhi kebutuhannya sehingga semakin banyak nyawa terselamatkan,” terangnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan