Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang menerbitkan 423 Health Certificate (HC), lebih tinggi dibanding Maret yang mencapai 380 HC. Dari sisi volume, ekspor April menyentuh angka 4.305 ton dibanding Maret yang sebesar 3.231 ton.
"Ini bukti bahwa kita terus bergerak dan memberikan pelayanan optimal di tengah pandemi dan bulan Ramadan kemarin," kata Kepala Balai KIPM Semarang, Raden Gatot Perdana dalam keterangan resmi, Minggu, 23 Mei 2021.
Gatot menyebut nilai ekspor April lebih tinggi dibandingkan Maret yang sebesar Rp260 miliar. Ekspor selama April juga menjadi yang tertinggi selama empat bulan pertama 2021. Di Januari ada 3.914 ton, Februari sempat turun menjadi 2.850 ton, lalu kemudian meningkat menjadi 3.231 ton pada Maret.
"Nah April ini yang tertinggi selama 2021," tutur dia.
Ada 47 komoditas atau produk yang dikirim ke 19 negara tujuan. Lima besar yang menjadi favorit ekspor di antaranya surimi, cumi-cumi, udang, layur dan daging rajungan. Tiongkok menjadi pasar utama produk perikanan dari Jawa Tengah dengan 1.514 ton, disusul Jepang 610 ton, Korea Selatan 448 ton, Malaysia 402 ton, dan Amerika Serikat 368 ton.
"Melihat tren ini, kita optimistis sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi penggerak perekonomian Jawa Tengah. Semoga tren ini terus berlanjut," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News