Pria yang akrab disapa Tiko itu menuturkan apabila renegosiasi dengan kreditur dan lessor berjalan dengan baik, targetnya akan ada penurunan biaya maskapai penerbangan pelat merah tersebut sebesar USD80 juta di akhir 2022.
"Jadi harapannya memang di Mei-Juni 2022 baru mulai mencapai break event dan mulai positif. Memang di sini penting mencapai kesepakatan dengan kreditur supaya ada pengurangan bunga dan utang," ujar Tiko, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, dikutip Medcom.id, Rabu, 10 November 2021.
Tiko memberi contoh keberhasilan Krakatau Steel dalam menurunkan biaya strukturnya lantaran berhasil bernegosiasi dengan kreditur sehingga 50 persen bunga kredit turun signifikan. Hal itu, menurut Tiko, yang harus dicontoh Garuda.
Dengan berhasilnya restrukturisasi nantinya, Tiko menargetkan pendapatan Garuda pada akhir 2022 bisa mencapai USD120 juta dan kembali ke level USD200 juta pada 2023. Dia bilang, hal ini bisa terwujud apabila tidak ada lagi fase pengetatan mobilitas.
"Kami tetap punya optimisme apabila pandemi covid berangsur membaik dan kemudian traffic penumpang naik, baik domestik maupun internasional dan tourism mulai bangkit, di 2023 akhir kita akan mencapai level revenue seperti di awal 2020 yaitu sebesar USD200 juta," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id