Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro mengatakan pembangunan fasilitas ini dimaksudkan untuk mendukung niaga LNG anak perusahaan Pertagas, PT Pertagas Niaga untuk memasok gas ke konsumen dengan kebutuhan volume maksimum 3.600 juta british thermal unit per day (MMBTUD). Mulanya, bisnis ini diawali dengan pengiriman LNG skala kecil untuk kebutuhan laundry dan perhotelan di Kota Balikpapan.
"Bisnis ini terus berkembang seiring meningkatnya demand konsumen. Pada 2019, fasilitas Filling Station pertama yaitu Plant 26 berhasil dibangun," kata Wiko dalam keterangan resmi, Senin, 4 Oktober 2021.
Senada, Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto menjelaskan Filling Station LNG dan Cargo Dock baru ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat.
"Filling Station Plant 26 direspons positif oleh industri hingga tidak lagi mencukupi untuk memenuhi permintaan konsumen. Atas kebutuhan tersebut, Sub Holding Gas menambah kapasitas filling station dan cargo dock di Bontang. Fasilitas ini dapat diakses dari laut sehingga dapat menjangkau lebih banyak lagi konsumen," tutur Haryo.
Sementara itu, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono menyampaikan Pertamina sebagai holding migas secara konsisten terus melakukan berbagai upaya untuk memastikan ketersediaan energi di seluruh pelosok negeri.
"Penyediaan fasilitas Filling Station LNG dan Cargo Dock Bontang merupakan jawaban atas situasi dan kondisi geografis Indonesia yang penuh tantangan. Fasilitas ini tentu akan menjadi instrumen penting pendukung pengembangan kawasan industri di wilayah Kalimantan khususnya dan wilayah Indonesia Timur pada umumnya," ujar Mulyono.
Dengan beroperasinya fasilitas baru ini, maka total kapasitas LNG Filling Station yang dimiliki Sub Holding Gas menjadi total 32,2 miliar british thermal unit per day (BBTUD) yang terdiri dari 18,2 BBTUD di Bontang dan 14 BBTUD di Arun. Kini, Sub Holding Gas Pertamina telah mampu menjangkau kebutuhan gas bumi tidak hanya di Kalimantan, tapi juga di Sulawesi, Bali, Maluku dan Papua.
Seluruh upaya ini merupakan upaya Pertagas untuk merealisasikan komitmen Sub Holding Gas Pertamina dalam rangka mendukung program pemerintah untuk memberikan jaminan suplai energi yang merata, khususnya untuk pengembangan industri di wilayah Indonesia Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News