Peresmian ini dilakukan Ida bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Hadir pula tamu-tamu penting dalam acara tersebut seperti Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri dan Presiden DPP FSPMI, Riden Hatam Aziz.
Menaker Ida pun mendapat kesempatan untuk memberikan sambutan dalam acara peresmian pusdiklat tersebut. Pada kesempatan itu, ia mengatakan di dalam sebuah organisasi, sumber daya manusia (SDM) merupakan hal yang sangat vital dan menjadi aspek yang harus mendapat perhatian secara khusus.
Menurutnya, pengembangan SDM sangat berkaitan dengan kesempatan belajar, membuat program training, serta mengevaluasi berbagai program yang telah dilakukan untuk mengembangkan kemampuan SDM dalam suatu organisasi.
Hal-hal inilah yang membuat pihak pemerintah melalui Kemenaker, mendukung program pusdiklat FSPMI.
"Kami selaku Pemerintah sangat mengapresiasi Peresmian Pusat Pendidikan dan Pelatihan sebagai wujud komitmen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dalam meningkatkan kualitas kompetensi kepada para pekerja anggotanya dan masyarakat pada umumnya," kata Menaker Ida.
Langkah membentuk pusat pelatihan bahkan sudah dilakukan pihak Kemenaker sebelumnya. Menurut Menaker Ida, pihaknya membangun pusat pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah kepada serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) melalui program BLK Komunitas.
Bukan tanpa alasan SP/SB dijadikan sasaran program tersebut. Sebab, Menaker Ida menilai SP/SB merupakan komunitas yang lekat secara langsung dengan tugas, fungsi, dan peran Kementerian Ketenagakerjaan.
"Kita terus bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik melalui hubungan industrial yang semakin kondusif, memberikan keadilan, yang pada akhirnya mampu memberikan kesejahteraan kepada pekerja," kata Menaker Ida.
Pada saat bersamaan, Presiden KSPI Said Iqbal juga memberikan apresiasinya terhadap pemerintah karena selama ini terus bersinergi dengan kawan-kawan buruh. Menurutnya, dalam upaya pengembangan pelatihan ini tentu perlu juga kontribusi peran dari pemerintah, agar kualitas SDM di kalangan SP/SB dapat menyesuaikan kebutuhan pasar kerja saat ini.
"Kita boleh berbeda pandangan, tetapi tujuan dalam pengembangan kualitas SDM tidak boleh berbeda dan harus satu tujuan bersama," ujar Said Iqbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News