Ilustrasi. Foto Istimewa.
Ilustrasi. Foto Istimewa.

Penipuan WhatsApp Marak Lagi, Ketahui Modus dan Cara Menghindarinya

Husen Miftahudin • 15 Mei 2023 15:15
Jakarta: Modus penipuan melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp (WA) kembali marak. Teranyar, nomor WA Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo kena retas, dan digunakan untuk penipuan berkedok meminta uang ke beberapa pihak.
 
Dikutip dari beragam sumber yang dirangkum Medcom.id, berikut sejumlah modus penipuan yang membuat sejumlah pengguna WA harus berhati-hati. Termasuk tips biar Sobat Medcom tak jadi korban penipuan.
 

Modus penipuan WhatsApp

Ada beragam modus penipuan yang dilancarkan orang yang tak bertanggung jawab. Modus ini terus muncul dalam berbagai bentuk dan berubah seiring waktu.
 

1. Undangan digital palsu

Modus ini mengirim pesan berupa undangan digital dengan format aplikasi (.apk). Tujuan dari modus ini adalah untuk mendapatkan data seseorang yang kemudian digunakan untuk tindak kejahatan.
 
Undangan dalam bentuk file APK ketika di-klik juga akan langsung meminta proses instalasi di luar PlayStore. Jika Sobat Medcom mendapatkan pesan undangan digital palsu seperti ini, jangan di-klik dan segera hapus.
 

2. Kurir paket

Selanjutnya adalah penipuan berkedok kurir paket. Pada modus ini, penipu mengirimkan sebuah file dengan ekstensi (.apk) yang bertuliskan 'foto paket'. Korban yang nantinya terlanjur mengunduh file dalam format .apk, risikonya adalah saldo m-Banking bisa ludes.

Modus semacam ini juga bertujuan untuk mencuri One-Time Password atau OTP yang umumnya dikirimkan melalui SMS. Dalam proses instalasi aplikasi ini akan meminta banyak sekali hak akses, salah satunya adalah akses untuk masuk ke mobile banking.
 

3. Link tagihan BPJS Kesehatan/PLN

Sama seperti modus-modus sebelumnya, namun kali ini adalah dengan mengirimkan link tagihan BPJS Kesehatan ataupun tagihan listrik PLN.
 
Dalam modus ini, penipu mengirim korban dengan informasi palsu tagihan BPJS Kesehatan/PLN yang sudah keluar dan harus segera dibayar. Berbarengan dengan informasi palsu itu, pelaku mengirim link tagihan BPJS Kesehatan penipuan.
 
Link tersebut juga berisi file aplikasi (.apk) yang bila diunduh dapat merugikan pengguna. Aplikasi dari link tagihan palsu ini bisa mencuri data kredensial pengguna. Saat data-data penting tersebut berhasil dicuri, penipu berpotensi tinggi dapat mengakses dan menguras rekening bank milik pengguna yang terdaftar di ponsel.
 
Baca juga: Wahai Pengguna Indihome, Waspadai Penipuan dengan Modus Ini
 

Tips biar gak jadi korban penipuan WA

Kembali maraknya penipuan melalui pesan singkat WhatsApp membuat pengguna harus ekstra hati-hati. Berikut tips menghindari penipuan WhatsApp agar tak terkecoh dengan berbagai macam modusnya.
 

1. Perhatikan bahasa dan ketikan pesan

Jika pengirim pesan tersebut mengaku sebagai orang yang Anda kenal dan meminta sejumlah uang, perhatikan terlebih dahulu gaya bahasa yang dipakai pelaku. Karena biasanya, pesan palsu tersebut menggunakan ejaan atau tata bahasa yang aneh dan banyak typo.
 

2. Batasi pengguna yang bisa melihat profil

Selanjutnya adalah dengan membatasi siapa yang dapat melihat foto profil maupun status. Dengan cara ini, penipu tidak akan bisa mengetahui profil pengguna yang acapkali sering mengaku sebagai saudara ataupun teman.
 

3. Cek nomor WhatsApp lewat Get Contact

Ketika mendapat pesan WhatsApp mencurigakan, Anda dapat melacak nomor pengirimnya melalui aplikasi Get Contact. Aplikasi ini bisa membantu menunjukkan nomor tersebut adalah milik penipu atau bukan.
 
Melalui aplikasi ini, akan ditampilkan daftar nama yang diberikan orang-orang pada nomor tersebut. Apabila banyak yang menamai 'Penipu' atau sejenisnya, maka sudah dipastikan nomor tersebut penipu.
 

4. Manfaatkan fitur verifikasi dua langkah

Fitur verifikasi dua langkah merupakan proteksi tambahan yang bertujuan agar akun WhatsApp tidak berpindah ke tangan peretas.
 
Ketika melakukan aktivasi fitur ini, pengguna WhatsApp akan diminta memasukkan enam digit PIN rahasia yang berfungsi sebagai pengaman jika ada orang yang ingin mencoba merebut akun WhatsApp Anda.
 

5. Selalu log out WhatsApp Web

Sebisa mungkin hindari menggunakan wifi publik untuk membuka WhatsApp web, dan selalu untuk melakukan log out akun setelah selesai menggunakan WhatsApp Web.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan