Jakarta: Pemerintah akan meluncurkan aplikasi perizinan penyelenggaraan event di Indonesia pada September tahun ini. Rencana tersebut diputuskan dalam rapat terbatas (ratas) yang digelar di Istana Negara, Jakarta.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan aplikasi ini dapat mempermudah perizinan event, baik olahraga, ekonomi kreatif, maupun seni budaya. Peluncuran aplikasi rencananya akan dilakukan di enam venue di Indonesia.
"Rapat diputuskan untuk diujicobakan di September secara pilot project. Digitalisasi dari perizinan penyelenggaraan event, kita harapkan ini bisa kita evaluasi per periodik untuk memudahkan perizinan,” kata Sandi, dikutip Rabu, 2 Agustus 2023.
Pelayanan izin satu pintu ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak event di Indonesia. Sandi mengungkapkan ada sekitar 3.000 event yang digelar tahun ini. Dengan jumlah event tersebut, mampu menggerakkan ekonomi sekitar Rp197 triliun.
"Jika digitalisasi ini bisa berlangsung, dan mencapai efisiensi akan tercapai nilai tambah ekonomi sekitar tambahan Rp17 triliun,” ungkapnya.
Selain itu, event berskala internasional, kata Sandi, mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja dengan target 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024. Kesemuanya diharapkan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
(Andromeda Arizal Fathano/Yohanes Bosco)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan aplikasi ini dapat mempermudah perizinan event, baik olahraga, ekonomi kreatif, maupun seni budaya. Peluncuran aplikasi rencananya akan dilakukan di enam venue di Indonesia.
"Rapat diputuskan untuk diujicobakan di September secara pilot project. Digitalisasi dari perizinan penyelenggaraan event, kita harapkan ini bisa kita evaluasi per periodik untuk memudahkan perizinan,” kata Sandi, dikutip Rabu, 2 Agustus 2023.
Baca: Bos Lamborghini Pede Penjualan Tembus 10 Ribu di 2023 |
Pelayanan izin satu pintu ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak event di Indonesia. Sandi mengungkapkan ada sekitar 3.000 event yang digelar tahun ini. Dengan jumlah event tersebut, mampu menggerakkan ekonomi sekitar Rp197 triliun.
"Jika digitalisasi ini bisa berlangsung, dan mencapai efisiensi akan tercapai nilai tambah ekonomi sekitar tambahan Rp17 triliun,” ungkapnya.
Selain itu, event berskala internasional, kata Sandi, mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja dengan target 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024. Kesemuanya diharapkan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
(Andromeda Arizal Fathano/Yohanes Bosco)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News