"Kalau salah ketik menulis postingan di media sosial, jari kita bisa berubah jadi ancaman harimau yang menerkam. Dan, bisa merusak nama baik setiap saat. Maka, hati-hati dan selalu kritis sebelum menyebar dan membagi informasi menjadi kunci penting dalam pergaulan di media sosial," kata Influencer Delvino Mahesvarenza, dalam keterangannya, Minggu, 30 Juli 2023.
Pernyataan itu disampaikan Delvino, saat menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Komunitas Teater Wonk Kite Cilegon di Aula DPRD Kota Cilegon, Banten.
Mengupas topik, 'Kebal Hoaks: Ayo Jadi Netizen Kritis', diskusi diikuti beberapa komunitas sebagai peserta, di antaranya GeKraf Kota Cilegon, Cilegon Skateboarders, Standup Indo, dan Krasers. Selain Delvino, diskusi luring ini juga menghadirkan personel band Rio Hijau Daun, penyanyi dan MC Mugi Star sebagai narasumber, serta Joan Permana selaku moderator.
Baca: Lokasi Penyulingan Minyak Ilegal di Muba Sumsel Terbakar |
Delvino Mahesvarenza menambahkan, di ruang nyata seseorang mesti menjaga nama baik dalam pergaulan. Sedangkan, dalam ruang digital, seseorang wajib menjaga personal branding lewat jejak digital yang selalu positif. "Salah satu cara menjaga jejak digital adalah tidak mengulang kebiasaan menyebar informasi tanpa ricek, padahal akurasinya minim," kata Delvino.
Terkait kebiasaan buruk tersebut, drummer Hijau Daun Rio menyarankan warganet perlu disuntik dengan vaksin kritis. "Biasakan mericek informasi dengan beragam cara dan sarana aplikasi, agar kita terbebas dari tradisi suka nge-share hoaks," ujar Rio.
Dengan mericek dan mengonfirmasi keakuratan informasi, lanjut Rio, personal branding sebagai warganet yang hanya membagi info penting dan manfaat akan terjaga.
"Kalau nama baik terjaga di ruang digital, membuat kita dipercaya dan mudah menjual diri untuk dapat kesempatan meraih rezeki. Misal, diberi peluang kerja dan kepercayaan bisnis. Jadi, penting sekali sikap jangan asal posting dan hanya memosting yang penting," urai Rio.
Untuk menjadi warganet yang kebal hoaks, Megi Star menegaskan perlunya sikap kritis dan mau cek ricek atas banjir informasi di dunia digital. Salah satunya, kritis terhadap phising, upaya mendapatkan informasi lewat pengelabuan, seperti memancing dengan hadiah.
"Kenali nomor ponsel, WA atau SMS. Kalau ada nomor mencurigakan, gunakan aplikasi True Caller atau Get Contact, yang bisa diunduh gratis di Playstore. Dengan dua senjata ampuh itu, insyaallah kita tak perlu keblinger dengan rayuan gaya phising penebar hadiah palsu,” terang Megi Star.
Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News