Pada peresmian tersebut, Presiden mengimbau seluruh menteri, gubernur, bupati, dan wali kota mendukung kegiatan UMKM dan koperasi. Pelabuhan Patimban perlu dimanfaatkan secara optimal untuk menggairahkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan mengucap Bismillah, Pelabuhan Patimban hari ini saya nyatakan siap dan bisa digunakan,” ucap Jokowi.
Acara soft launching dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii.
Presiden optimistis kehadiran Pelabuhan Patimban akan menggenjot perekonomian, serta meningkatkan ekspor khususnya produk UMKM, sektor pertanian, dan industri kreatif sehingga mampu bersaing di pasar global.
“Keberadaan Pelabuhan Patimban akan menjadi kunci penghubung antarkawasan seperti industri manufaktur, pariwisata, dan sentra-sentra pertanian, serta menopang percepatan ekspor,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Foto:Dok.Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada kesempatan yang sama menyebutkan Pelabuhan Patimban menjadi salah satu proyek strategis nasional di tengah pandemi covid-19. Proyek tersebut dilaksanakan melalui pendanaan Official Development Assistance Loans dari pemerintah Jepang.
Lokasi Pelabuhan Patimban strategis karena dekat dengan Bandara Kertajati dan kawasan industri Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Infrastruktur itu juga bakal memperkuat operasional Pelabuhan Tanjung Priok yang semakin padat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Foto:Dok.Kemenhub)
"Ke depan, Pelabuhan Patimban akan disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok sesuai arahan Presiden, sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya logistik nasional. Di area ini juga akan ada Pertamina yang melakukan dukungan energi bagi Pelabuhan Patimban dan sekitarnya," ucap Menhub Budi Karya.
Pelabuhan Patimban siap melayani 3,75 juta peti kemas pada operasi fase pertama. Pelabuhan memiliki daya tampung sebanyak 218 ribu kendaraan bermotor (car terminal) yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar.
"Ini akan meningkatkan ekspor otomotif kita ke pasar global,” ujarnya.

(Foto:Dok.Kemenhub)
Keberadaan pelabuhanan tersebut menguatkan posisi Patimban sebagai salah satu kota metropolitan baru di kawasan Cirebon, Patimban, dan Majalengka (Rebana).
“Jika kawasan metropolitan Rebana berhasil, Patimban sebagai cikal bakalnya akan menghasilkan 4,3 juta pekerjaan,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memberikan kata sambutan pada peresmian operasi perdana Pelabuhan Patimban.

(Foto:Dok.Kemenhub)
Ridwan Kamil memprediksi lapangan pekerjaan akan muncul bertahap dalam 15 tahun ke depan. Pelabuhan Patimban juga diperkirakan mampu meningkatkan perekonomian di Jawa Barat hingga 4 persen.
“Yang tentunya juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Peresmian Pelabuhan Patimban sekaligus ditandai dengan kegiatan ekspor perdana kendaraan ke Brunei Darussalam, yakni ekspor mobil berjumlah 140 unit menggunakan Kapal MV.Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd. Kapal tersebut bersandar di Pelabuhan Patimban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News