"Kita harus memastikan industri bisa beroperasi. Jadi sejak awal, kita putar-putar otak bagaimana industri bisa tetap beroperasi di tengah ancaman pandemi," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin, 9 November 2020.
Menurutnya, apabila industri tetap beroperasi maka kemungkinan pekerjanya terkena PHK ataupun dirumahkan akan semakin kecil. Meskipun saat ini operasional perusahaan diwajibkan untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
"Kita sadar betul bahwa dengan beroperasinya industri itu pasti akan mencegah PHK, mencegah karyawan yang dirumahkan. Tapi juga di sini ada present surprise, dengan salah satu yang bisa kita harapkan dari penyerapan tenaga kerja itu investasi bisa masuk," jelas dia.
Ia menambahkan, investasi untuk sektor industri selama Januari hingga September 2020 mengalami kenaikan 37 persen dibandingkan tahun lalu. Agus meyakini, masuknya investasi di sektor industri ini akan mencegah PHK, bahkan menciptakan lapangan kerja.
"Investasi industri pada masa pandemi naik 37 persen dibanding periode tahun lalu dan di 2020, industri menyerap investasi senilai Rp201,9 triliun. Jadi investasi itu merupakan kata kunci kita mencegah PHK dan menciptakan lapangan kerja baru," ungkapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat jumlah pengangguran karena covid-19 sebanyak 2,56 juta orang, lalu sekitar 760 ribu orang bukan angkatan kerja karena covid-19, 1,77 juta orang tidak bekerja karena covid-19, dan 24,03 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja karena covid-19.
Secara keseluruhan pada Agustus 2020, BPS mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,77 juta orang. Jumlah pengangguran ini tercatat mengalami kenaikan sebanyak 2,67 juta orang dibandingkan dengan Agustus tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
