Bandung: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mulai membangun rumah produksi bersama (factory sharing) untuk mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan kualitas produksi.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki menjelaskan rumah produksi bersama ini ditujukan bagi UMKM yang membutuhkan peralatan modern tetapi tidak sanggup untuk membelinya. Nantinya UMKM tersebut bisa menggunakan rumah produksi bersama ini.
"Untuk produk-produk tertentu yang membutuhkan peralatan modern di dalam produksinya, supaya lebih baik kita punya konsep rumah produksi bersama, mudah-mudahan tahun ini kita sudah mulai bangun," kata Teten, Sabtu, 3 April 2021.
Rumah produksi bersama ini digagas bersama Koperasi Asmindo Nasional (Kopasnas) dan merupakan salah satu solusi untuk mengatasi hambatan produksi. Salah satu bidang usaha yang membutuhkan teknologi tinggi yakni furnitur kayu. Karena itu, sentuhan teknologi modern diperlukan agar UMKM dapat bersaing.
“Sekarang yang paling penting produksi yang berkualitas. Kalau tidak ada peralatan modern, produk UMKM sulit bersaing. Maka rumah produksi bersama ini bisa menjadi solusi,” ujar Teten.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) ini menambahkan agar bisa bersaing, UMKM harus memperhatikan mutu produk dan juga suplai bahan baku yang konsisten, serta standarisasi yang paten.
"Kementerian UKM melalui Smesco Indonesia menyediakan tenaga konsultan yang bisa dihubungi kapanpun oleh UMKM untuk berkonsultasi mengenai kualitas produk," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News