Ilustrasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di BUMN - - Foto: Medcom
Ilustrasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di BUMN - - Foto: Medcom

BUMN Tak Lagi Kebal PHK

Suci Sedya Utami • 13 Juni 2020 18:40
Jakarta: Ekonom Universitas Indonesia Toto Pranoto memandang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak lagi kebal terhadap isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sebab, kebijakan restrukturisasi akan berimbas pada pemangkasan-pemangkasan struktur pekerja demi di tubuh perusahaan pelat merah itu.
 
Apalagi pandemi covid-19 membuat situasi di seluruh perusahaan makin terasa berat. Kegiatan bisnis berhenti beroperasi ditambah penurunan permintaan yang sangat tajam. Tentu memangkas jumlah pekerja menjadi salah satu pilihan demi keberlangsungan perusahaan. Misalnya, PT Garuda Indonesia melakukan PHK pada sejumlah pilot dengan penyelesaian kontrak dini atau lebih awal.
 
"Jadi dalam era pascacovid ini menurut saya BUMN enggak kebal lagi untuk PHK orang, karena situasinya sedemikian beratnya sehingga perusahaan harus betul-betul efisien kalau ingin mempertahankan sustainability," kata Toto pada Medcom.id, Sabtu, 13 Juni 2020.

Menurutnya negara tidak bisa terus-terusan memberikan subsidi pada perusahaan BUMN agar tidak melakukan PHK. Pasalnya keuangan negara juga dalam kondisi tidak sehat lantaran defisit anggaran makin melebar. Karena itu, BUMN dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis baru akibat pandemi.
 
"Untuk mempertahankan kehidupan jangka panjang yang harus dilakukan menurut saya langkah-langkah PHK sudah tidak terhindarkan. Jadi dengan otomatis," jelas Toto.
 
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menegastkan tidak ada PHK meskipun pihaknya melakukan bersih-bersih di tubuh perusahaan pelat merah.
Komitmen bersih-bersih tersebut tetap dieksekusi oleh Erick kendati Indonesia diterpa wabah covid-19.
 
"Memang keadaannya sulit hari ini dengan korona, tetapi juga kita tidak boleh terlena, pasrah tanpa terus bergerak. Kami di BUMN tetap melakukan KPI. Tentu ada pertanyaan bagaimana nasib karyawan, kita seminimal mungkin enggak layoff," kata Erick.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan