baca juga: Saham SIG Masuk Daftar Konstituen Indeks Pefindo i-Grade, Apa Itu? |
Kepala Divisi Pemeringkatan Non-Jasa Keuangan 2 Pefindo Yogie Surya Perdana menuturkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang sempat turun peringkat ke idSD (selective default) kini berada di idBBB-.
"Seiring dengan Wijaya Karya sudah berhasil mencapai kesepakatan dengan kreditur terkait restrukturisasi, maka peringkat surat utangnya dan juga peringkat korporasinya juga kembali kami naikkan," kata Yogie Surya Perdana, dilansir Antara, Jumat, 19 Juli 2024.
Sementara itu, peringkat PT Waskita Karya (Persero) (Waskita) masih berada di level idSD, PT Adhi Karya (Persero) Tbk di level idA-, serta PT PP Properti Tbk (PP) di level idA.
Ia mengungkapkan dari semua BUMN Karya yang ditinjau oleh pihaknya, PT Hutama Karya (Persero) (HK) merupakan perseroan yang memiliki rating paling tinggi, yakni idAA-.
"Hal itu tidak terlepas dari kepemilikan 100 persen yang masih dimiliki oleh pemerintah dan peran HK sebagai salah satu kontraktor yang dipercaya untuk membangun Jalan Tol Trans-Sumatra," ujar Yogie.
Fokus ke kompetensi masing-masing
Ia menuturkan sesuai arahan dari Kementerian BUMN, kini BUMN Karya kembali fokus pada core competence masing-masing, sehingga skema pembayaran menjadi lebih normal dan wajar. Menurutnya, upaya tersebut dapat menjadi katalis positif bagi industri konstruksi di Tanah Air.Yogie menyampaikan klaster kesehatan menjadi kelompok BUMN lainnya yang juga berkinerja kurang baik, salah satunya dikarenakan kinerja keuangan PT Kimia Farma dan PT Indofarma yang merugi.
Selama kuartal I-2024, Kimia Farma mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp102,73 miliar. Sedangkan Indofarma menderita kerugian bersih senilai Rp720,99 miliar pada tahun lalu.
Kinerja negatif tersebut membuat outlook PT Biofarma (Persero) sebagai holding BUMN kesehatan menjadi negatif, meskipun peringkatnya masih bertahan di level idAA.
"Atas kinerja keuangan kedua anak perusahaan Biofarma ini tentu dampaknya terhadap holding ya secara kacamata kredit ini negatif," jelas dia.
Meskipun begitu, Yogie mengatakan bahwa tidak semua BUMN berkinerja kurang baik, salah satunya PT Angkasa Pura I yang naik peringkat dari idAA+ menjadi idAAA.
Sementara itu, Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) mendapatkan revisi outlook dari negatif menjadi stabil dengan peringkat tetap pada level idBBB-.
"Lalu, yang upgrade (naik peringkat) juga, itu ada PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA yang sebelumnya di idBBB+, rating kami upgrade menjadi idA,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News