"Sebagaimana permainan yang menantang kita untuk menuntaskan hingga akhir, game tentu ada positifnya. Misal, merangsang otak untuk berpikir kreatif dan merangsang inovasi dalam belajar. Tapi, tidak sedikit gim yang mengarah ke perjudian. Ini yang membuat banyak orang, bahkan anak-anak sekolah, kecanduan gim beraroma judi," ucap praktisi komunikasi dan dosen vokasi di Makassar Andi Widya Syadzwina, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 20 Mei 2024.
Andi menekankan hal tersebut saat dirinya tampil dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo di Kota Gorontalo.
Mengusung tema 'Cakap Digital dengan Bijak Bermain Game', Andi menambahkan, saat ini memang banyak permainan yang membuat pelajar semakin cerdas, hingga melatih otak memahami istilah bahasa Inggris.
Namun, kata Andi mengingatkan, kewaspadaan perlu diberikan. Utamanya terhadap permainan yang membuat anak-anak kecanduan dan lupa waktu.
"Bahkan, dalam banyak kasus, anak jadi gampang marah, suka berbohong pada orang tua, dan berani mencuri, karena ingin gim beraroma judinya tidak dihentikan. Ini yang berbahaya dan serius jadi pekerjaan rumah guru dan orang tua," urai Andi.
Baca juga: Kenali Ancaman Judi Online dan Perbedaan dengan Gim Online |
Hindari kecanduan gim
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan SMA dan Pendidikan Khusus, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo Since Ladji mengatakan pentingnya siswa meningkatkan kompetensi saat mengakses konten dan link yang masuk kategori gim.
"Dengan bimbingan guru, siswa mesti tahu mana gim yang boleh dan mana yang mesti dihindari. Juga, mesti ada jadwal kapan boleh bermain game dan kapan fokus belajar," tutur dia.
"Syukur, guru turut mengawasi dan memverifikasi game mana yang pas dan tepat untuk siswa agar kecanduan bisa dihindari. Peran guru dan orang tua tak bisa disepelekan," jelas Since menambahkan.
Influencer Tya Yustia mengatakan, ada sejumlah hal yang mesti dijaga agar tidak mudah terpapar ancaman kejahatan digital oleh hacker. Juga, risiko terpapar phising dan scam yang mengancam saldo bank saat bermain gim. Salah satunya, jangan gunakan ponsel milik orang tua saat bermain gim.
Selain itu, lanjut Tya, penting merawat akun dan data pribadi agar tidak mudah diserang hacker dengan beragam jenis. Mereka misalnya, menebar virus malware, baik itu trojanware, ransomware, juga worm, yang memudahkan mereka merusak dan memanfaatkan akun atau data pribadi untuk keuntungan pribadi mereka.
"Cegat dengan bikin password yang rumit dan unik. Jangan buat mereka mudah mengganggu akun dan data pribadi kita," tegas Tya mengingatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News