Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dok Kemenko Marves.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dok Kemenko Marves.

Luhut Ogah Impor KRL Bekas, Mending Bikinan Dalam Negeri!

Husen Miftahudin, Media Indonesia • 10 Mei 2023 10:50
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap jika rencana impor Kereta Rel Listrik (KRL) bekas kini masih dalam pembahasan.
 
Luhut memaparkan jika saat ini dirinya dan sejumlah instansi terkait masih membahas rencana tersebut dan hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Kendati demikian, ia lebih menyetujui penggunaan KRL dalam negeri.
 
"Sampai sekarang masih kita bahas. Saya sih, kalau ditanya lebih setuju yang bikin dalam negeri," tegas Luhut dalam pernyataannya, dikutip Rabu, 10 Mei 2023.

Sementara itu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT Industri Kereta Api (INKA) sudah menyepakati kontrak pengadaan KRL. Kedua pihak itu sepakat bakal melakukan pengadaan 16 train set KRL untuk melayani penumpang Jabodetabek. Rangkaian kereta pun rencananya baru akan rampung pada 2025.
 
Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut bila opsi pengadaan KRL bekas dari Jepang masih terbuka.
 
Potensi impor tersebut masih dibahas mengingat banyaknya kereta yang akan dihenti operasikan pada 2023-2024. "Opsi impor kami masih terbuka, asalkan harganya baik," tuturnya.
 

Impor kereta bekas diklaim untuk peremajaan


Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung upaya peremajaan sarana KRL yang sedang dilakukan oleh KCI, karena sarana kereta akan dipensiunkan.
 
Pada tahun ini ada 10 rangkaian KRL Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang akan pensiun. Dukungan itu disampaikan dalam bentuk surat rekomendasi teknis yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian tertanggal 19 Desember 2022.
 
Selain didorong oleh faktor usia sarana, Kemenhub juga mencatat kebutuhan pengadaan muncul untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang.
 
KCI sendiri telah mengajukan sudah mengirim surat permohonan impor KRL bekas berusia 28 tahun dari Jepang sejak September 2022 kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag).
 
Baca juga: Dikasih 'Lampu Hijau', Menperin: Besok-besok Jangan Impor Kereta Bekas Lagi Lah!
 

Impor KRL bekas ditentang


Namun, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menekankan Indonesia tidak perlu mengimpor gerbong KRL. Pasalnya, industri kereta api nasional mampu memproduksi kebutuhan kereta dalam negeri.
 
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan perencanaan kebutuhan kereta api harus lebih terstruktur dan sistematis, sehingga kebutuhannya dapat dipersiapkan industri dalam negeri.
 
"Catatan yang terpenting adalah perencanaan kebutuhan kereta api seharusnya lebih terstruktur dan sistematis, jangka menengah dan jangka panjang," ucap Agus.
 
Menperin memaparkan, terdapat tiga hal yang menjadi pertimbangan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan transportasi masyarakat dengan industri dalam negeri.
 
Pertama, penggunaan industri dalam negeri. Kedua, terciptanya penyerapan tenaga kerja apabila kebijakan yang diambil adalah retrofit yakni penambahan teknologi atau fitur baru pada sistem lama. Terakhir, yakni bagaimana membuat transportasi publik dapat terjaga.
 
Menurut Agus, importasi kereta api tetap ada dalam opsi kebijakan yang akan diambil pemerintah, walaupun bukan menjadi prioritas. "Importasi tetap ada dalam opsi, walaupun tidak prioritas (apalagi barang bekas). Kebijakan bisa berupa retrofit atau gabungan antara retrofit dan importasi," tuturnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan