Pria yang kerap disapa Bamsoet ini mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengingatkan ancaman krisis global yang ada di depan mata.
"Menurut data IMF dan Bank Dunia, perekonomian 66 negara diprediksi akan bangkrut dan ambruk. Pelambatan dan kontraksi pertumbuhan ekonomi global, semakin diperburuk oleh tingginya kenaikan inflasi," ujar Bamsoet, dalam pembukaan sidang tahunan MPR, DPR, & DPD dan Pidato Kenegaraan RI, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.
Namun, lanjut dia, berkat kesigapan Pemerintah dalam menyikapi ancaman krisis, dari hasil survei Bloomberg, Indonesia dinilai sebagai negara dengan risiko resesi yang kecil, hanya tiga persen, sangat jauh jika dibandingkan dengan rata-rata negara Amerika dan Eropa, yang mencapai 40 hingga 55 persen, ataupun negara Asia Pasifik pada rentang antara 20 hingga 25 persen.
Baca juga: FAO Akui Ketahanan Pangan Indonesia Tangguh saat Dunia Krisis |
Dia menyebut, menurut Badan Pengungsi PBB, UNHCR, dalam kurun waktu kurang dari dua bulan sejak pasukan Rusia memulai perang di Ukraina, sebanyak lima juta warga Ukraina telah meninggalkan negara mereka. Warga Ukraina kini merupakan kelompok pengungsi kedua terbesar di dunia, setelah pengungsi Suriah yang jumlahnya mencapai 6,8 juta.
Perang antara Rusia dan Ukraina, juga telah menyebabkan sekitar 7,1 juta warga Ukraina terpaksa kehilangan tempat tinggal mereka di negaranya. Jumlah tersebut merupakan jumlah populasi terbesar di dunia, yang harus kehilangan tempat tinggal mereka sendiri akibat konflik yang melanda.
"Perang di Ukraina telah memicu krisis pengungsi dan krisis kemanusiaan yang tumbuh paling cepat," tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id