Ilustrasi UMKM manfaatkan  e-commerce dalam mendongkrak penjualan produk - - Foto: Medcom
Ilustrasi UMKM manfaatkan e-commerce dalam mendongkrak penjualan produk - - Foto: Medcom

E-Commerce Bantu Dukung Kemajuan UMKM dan Mitra Lokal

Eko Nordiansyah • 30 Januari 2022 15:00
Jakarta: Periode akhir tahun merupakan momentum penting bagi pemain e-commerce untuk meningkatkan nilai saing dengan menghadirkan rangkaian inovasi, fitur hingga penawaran menarik bagi masyarakat Indonesia. Tak hanya konsumen, kemeriahan festival akhir tahun ini juga dimanfaatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta mitra brand lokal.
 
Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience & Channel Performance Ipsos Indonesia Andi Sukma mengatakan para pelaku usaha lokal terus mengalami kemajuan dan peningkatan termasuk semakin banyak pemain baru dari penjual lokal yang menawarkan ragam produk hasil karya Indonesia.
 
"Kemajuan ini juga dipengaruhi dengan peluang yang dihadirkan platform e-commerce. Sehingga UMKM dan mitra brand lokal memiliki kemudahan akses untuk meningkatkan exposure serta memperluas jangkauan produk hingga ke seluruh Indonesia bahkan ranah global," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 30 Januari 2022.
 
Melihat perkembangan tersebut di ranah digital, Ipsos melakukan riset untuk mengetahui yang perkembangan UMKM dan mitra brand lokal di e-commerce dan bagaimana dukungan yang mereka dapatkan hingga dapat tetap menjaga keberlangsungan bisnisnya serta mampu mengalami kemajuan.
 
Riset Ipsos menunjukkan dukungan e-commerce terhadap perkembangan UMKM dan mitra brand lokal terhadap kelangsungan bisnisnya. Hasilnya, 44 persen responden menilai Shopee sebagai e-commerce yang memiliki peran terbesar dalam penyediaan edukasi, penyaluran dana, dan logistik, diikuti oleh Tokopedia 35 persen dan Lazada 10 persen.
 
Untuk mencapai kemajuan yang besar dari segi bisnis, tidak sedikit UMKM dan mitra brand lokal yang sudah memperluas jangkauannya ke pasar internasional. Mayoritas pengguna e-commerce sebanyak 55 persen menilai Shopee sebagai platform yang memiliki andil besar dalam membantu UMKM untuk memasarkan produknya dari lokal hingga ke ranah global.
 
Ipsos juga melihat antusiasme masyarakat terhadap belanja online, khususnya di tengah pandemi yang masih berlangsung. Namun maraknya kemeriahan akhir tahun banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berbelanja kebutuhan dan mendapatkan keuntungan maksimal dari promosi yang ditawarkan sehingga berpengaruh terhadap persaingan dalam industri e-commerce.
 
"Dalam survei ini, kami menggunakan empat indikator, yaitu BUMO (Brand Use Most Often), seberapa merek/platform mana yang paling sering digunakan, top of mind, merek mana yang ada di urutan pertama benak konsumen, penetrasi konsumen, seberapa banyak jumlah penggunaan dalam jumlah transaksi, dan nilai transaksi dalam tiga bulan terakhir," jelas dia.
 
Berdasarkan hasil survei, di antara tiga pemain utama e-commerce di Indonesia, Tokopedia, Shopee, dan Lazada, diketahui bahwa Shopee menduduki peringkat pertama pada empat penilaian indikator yang digunakan dalam survei. Dari indikator merek yang paling sering digunakan, 54 persen responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia 30 persen dan Lazada 13 persen.
 
Sementara indikator Top of Mind, Shopee mendapat 54 persen, Tokopedia 27 persen dan Lazada 12 persen, indikator pangsa pasar jumlah transaksi (share of order), Shopee mendapat 41 persen, Tokopedia 34 persen dan Lazada 16 persen, sedangkan indikator pangsa pasar nilai transaksi, Shopee mendapat 40 persen, Tokopedia 30 persen dan Lazada 16 persen.
 
Selain itu, riset kali ini juga ditujukan untuk melihat bagaimana perilaku serta antusiasme masyarakat dalam menyambut kemeriahan Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas. Harbolnas menjadi salah satu aspek signifikan yang menjadikan kuartal IV sebagai momentum bagi e-commerce untuk meningkatkan nilai saing dan memberikan penawaran terbaik bagi konsumen.
 
"Ragam aspek mulai dari rangkaian promo yang ditawarkan hingga pilihan produk dari berbagai kategori favorit pengguna mengambil peran signifikan dalam memberikan nilai tambah serta memenuhi preferensi konsumen dalam memilih platform e-commerce," ungkapnya.
 
Berbagai penawaran dihadirkan oleh pemain e-commerce di Indonesia untuk produk-produk dari ragam kategori. Menariknya, 49 persen responden telah memiliki daftar ragam produk yang akan dibeli saat Harbolnas, diikuti dengan 37 persen responden akan melihat penawaran yang ditawarkan di hari H serta 10  persen akan berbelanja produk yang memiliki penawaran menarik.
 
Persiapan itu tidak hanya terkait pembelanjaan produk tetapi juga dalam pemilihan platform yang akan digunakan saat Harbolnas. Dalam Harbolnas, Shopee menduduki peringkat pertama 60 persen sebagai platform yang dipilih pengguna untuk berbelanja saat hari puncak. Kedudukan pertama Shopee diikuti oleh Tokopedia 26 persen dan Lazada 11 persen.
 
Penelitian Ipos di Indonesia dilakukan secara online dengan melibatkan total 1000 responden dari usia 18-35 tahun ke atas. Penelitian ini dilakukan tidak hanya di kota Tier 1 seperti Jakarta dan kota besar lainnya, tetapi juga di kota-kota Tier 2 dan Tier 3 yang memiliki potensi untuk menjadi penopang pertumbuhan Indonesia di masa yang akan datang.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan