Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan kontrak impor daging kerbau tahap pertama sebanyak 20 ribu ton sudah masuk seluruhnya pada akhir Maret lalu.
"Kita dapat penugasan 100 ribu ton untuk satu tahun ini. Untuk percepatan, kita datangkan 36 ribu untuk kebutuhan Ramadhan ini. Yang 20 ribu ton itu sudah selesai. Menjelang Lebaran atau akhir April ini diperkirakan akan datang (sekitar) 15 ribu ton lagi sampai menjelang Lebaran," katanya saat meninjau kedatangan daging impor dari India di Terminal Mustika Alam Lestari, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis,14 April 2022.
Buwas, sapaan akrabnya, menjelaskan Bulog mendapatkan penugasan impor daging kerbau dari India sebanyak 100 ribu ton pada tahun ini. Impor daging kerbau dilakukan sebagai alternatif pilihan bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging serta menjaga stabilisasi harga daging di tingkat konsumen.
"(Daging kerbau) ini akan diedarkan untuk seluruh Indonesia, melalui divre-divre seluruh wilayah Bulog di seluruh Indonesia yang membutuhkan daging. Kita berharap, karena daging sapi masih kurang, maka kebutuhan daging untuk masyarakat bisa dipenuhi daging kerbau India ini," terang dia.
Daging kerbau impor asal India dengan kemasan satu kilogram dan lima kilogram itu langsung didistribusikan ke konsumen melalui ritel-ritel modern. Ada pun harga ritel daging kerbau impor India dipatok Rp80 ribu per kg.
Selain itu, pasokan daging kerbau juga akan disesuaikan dengan permintaan yang diajukan daerah.
"Sasaran utama Ramadan Lebaran itu langsung ke konsumen, kita jaga supaya larinya tidak ke industri. Kami kerja sama dengan Satgas Pangan untuk ikut mengawasi peredaran ini. Jangan sampai nanti disalahgunakan," kata Buwas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News