Ilustrasi jaringan gas PGN. Foto: Dok.MI
Ilustrasi jaringan gas PGN. Foto: Dok.MI

PGN Siap Pasok Gas ke Kawasan Industri Kendal

Suci Sedya Utami • 24 Februari 2021 16:44
Semarang: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendukung penyediaan infrastruktur dan layanan distribusi gas bumi untuk Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah sebagai upaya menumbuhkan kegiatan ekonomi wilayah dan nasional.
 
KIK merupakan kawasan industri baru yang paling siap dikembangkan di Indonesia. Namun saat ini, masih terkendala dengan kepastian ketersediaan gas bumi, sehingga membuat investor masih menunda investasi di kawasan tersebut.
 
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengatakan, sejak 2016 PGN telah melakukan kajian terhadap KIK, terutama mengenai permintaan gas. Dalam perkembangan terbaru, permintaan gas di wilayah tersebut cukup besar. PGN terus berkoordinasi secara intensif dengan KIK mengenai total demand gas yang potensial akan digunakan.

“KIK akan mengirimkan surat resmi kepada PGN mengenai total demand secara lengkap,” kata Redy dalam keterangan resmi, Rabu, 24 Februari 2021.
 
PGN mengusahakan untuk melayani niaga gas bumi melalui infrastruktur jaringan distribusi pipa PGN di wilayah Sales & Operation Region (SOR) III) yang meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Indonesia Timur. Sedangkan untuk niaga gas bumi selain pipa (CNG dan LNG) akan dikelola oleh anak usaha PGN yaitu PT Pertamina Gas Niaga (Pertagas Niaga) dan PT Gagas Energi Indonesia (Gagas).
 
Sejalan dengan telah diselesaikannya pembangunan pipa gas transmisi Gresik-Semarang sepanjang 267 km oleh Pertagas, ditargetkan dapat merealisasikan kepastian penyaluran pasokan gas bumi di Jawa Tengah. Jaringan pipa transmisi tersebut memiliki kapasitas pengaliran gas maksimal sekitar 400 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Potensi sumber pasokan yang nantinya dialirkan oleh Pipa Gresik-Semarang berasal dari Jambaran-Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu.
 
Optimalisasi infrastruktur distribusi gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi untuk industri, diharapkan bisa berdampak positif bagi pertumbuhan KIK maupun masyarakat sekitar untuk kemajuan perekonomian Jawa Tengah.
 
"PGN berupaya untuk penguatan konektivitas gas bumi untuk bisa memberi nilai tambah di pusat-pusat pertumbuhan industri baru di Jawa Tengah. Jika perkembangan industri semakin menggeliat, maka dapat memperkuat investasi. Dengan begitu, tujuan dari dibangunnya KIK dapat berjalan efektif dan berdampak positif pada stabilitas perekonomian daerah," imbuh Redy.
 
Apalagi, KIK telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hasil kolaborasi skema Joint Venture (patungan) antara PT Jababeka Tbk dan Sembawang Corporation. KIK diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
 
"KIK yang dibangun pemerintah adalah salah satu wilayah potensial yang dapat bertumbuh lebih cepat dengan tersedianya energi gas bumi untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah. Keberhasilan kawasan ini nantinya juga dapat menjadi kerja sama yang saling menguntungkan antara pemerintah dengan badan usaha," pungkas Redy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan