Pertamina. Foto : MI.
Pertamina. Foto : MI.

Pertamina Tak Respons Keluhan Warga terkait Bau Menyengat sebelum Tangki Terbakar

Suci Sedya Utami • 14 April 2021 16:22
Jakarta: Ombudsman RI telah menginvestigasi insiden kebakaran dan ledakan yang terjadi di salah satu tangki di area Kilang Balongan, Indramayu.
 
Dari hasil investigasi tersebut Ombudsman mengatakan bahwa PT Pertamina (Persero) tidak merespons keluhan masyarakat. Selain itu perseroan juga tidak transparan atau melakukan keterbukaan informasi mengenai kondisi kilang pada saat sebelum terjadinya insiden tersebut.
 
Anggota Ombudsman RI Hery Susanto menyampaikan berdasarkan hasil penelusuran Ombudsman, sebelum peristiwa terbakarnya tangki pada Minggu, 28 Maret 2021, warga sekitar lokasi di Balongan sudah mencium bau yang menyengat dari kilang Pertamina.

“Namun keluhan warga tidak digubris oleh Pertamina, sehingga warga menjadi emosi dan terjadi aksi lempar ke Kantor Pertamina. Namun tidak lama kemudian berhasil dibubarkan oleh Polsek Balongan," kata Hery dalam konferensi pers daring, Rabu, 14 April 2021.
 
Selain itu, Ombudsman menyimpulkan tidak ada mekanisme mitigasi bencana karena gagal teknologi yang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.
 
Oleh karenanya Ombudsman memberikan saran agar PT Pertamina dan PT Pertamina Kilang Internasional (KPI) segera mengkoordinasikan rencana kontigensi kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) BPBD setempat agar mitigasi dan penanganan bencana dapat dilakukan secara optimal.
 
“PT Pertamina bersama BPBD agar memberikan sosialisasi, edukasi dan pelatihan kepada warga sekitar, terkait adanya potensi bencana akibat gagal teknologi untuk meminimalisir korban jiwa," tutur dia.
 
Kemudian Pertamina juga perlu meningkatkan early warning system di sekitar lingkungan kilang minyak Pertamina untuk meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat sekitar.
 
Perihal mekanisme ganti rugi atas bangunan yang rusak, agar dilaksanakan dengan proses yang valid, cepat, tepat, partisipatif dan adil. Di samping memberikan pengobatan dan santunan yang layak bagi para korban dan keluarganya yang mengalami luka berat, luka ringan dan meninggal dunia.
 
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Indramayu, peristiwa kebakaran dan meledaknya tangki ini berdampak terhadap setidaknya 2.788 rumah warga sekitar dan telah diverifikasi sebanyak 1.313 rumah. Jumlah korban dilaporkan mencapai 895 jiwa yang terdiri dari 353 kepala keluarga.
 
“Ombudsman RI terus mengawasi Pertamina dalam penanganan penyelesaian dampak sosial ekonomi dan lingkungan yang dialami warga di sekitar lokasi kebakaran kilang minyak Balongan Indramayu. Kami minta proses penyelidikan kasus tersebut ditangani secara serius, profesional dalam prosedural hukum,” pungkas Hery.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan