Laboratorium Daewoong Infion. Foto: dok Daewoong Infion.
Laboratorium Daewoong Infion. Foto: dok Daewoong Infion.

Produk Biofarmasi Joint Venture RI-Korsel Cetak Penjualan Rp100 Miliar

Ade Hapsari Lestarini • 01 Februari 2021 20:48
Jakarta: Daewoong Infion, perusahaan joint venture Indonesia dengan perusahaan farmasi asal Korea Selatan Daewoong Group mencatat nilai penjualan larutan erythropoietin (EPO) pada 2020 melampaui Rp100 miliar atau meningkat 21 persen dibandingkan 2019.
 
Daewoong Infion, perusahaan joint venture antara Daewoong Pharmaceutical dari Korea dan Infion, perusahaan Indonesia ini membuka pabrik biofarmasi pertama di Surabaya dan menyerahkan teknologi biofarmasi unggul dari Daewoong Pharmaceutical untuk meneliti, mengembangkan, dan memproduksi produk biofarmasi di Indonesia.
 
Daewoong Infion memproduksi EPO di Indonesia dalam bentuk produk jadi dan larutan/undiluted solution. EPO diluncurkan ke pasaran pada 2017 sebagai pengobatan anemia bagi pasien penyakit ginjal kronis serta pasien antikanker yang menjalani dialisis ginjal.

Adapun strategi lokalisasi dan reverse innovation menyeluruh yang diterapkan oleh perusahaan untuk EPO, Daewoong Infion mengalami pertumbuhan penjualan yang solid dengan mencatat angka pertumbuhan dua digit di tiap tahun, sejak EPO diluncurkan angka pertumbuhan mencapai 68 persen di 2019 dan 21 persen di 2020.
 
Tak hanya memproduksi langsung di Indonesia, perseroan juga mengembangkan produk yang cocok untuk pasar dalam negeri dengan mempekerjakan talenta lokal dan mendirikan lembaga pengembangan bio research. Mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Daewoong Infion juga telah menerima sertifikasi halal dari LPPOM MUI pada Januari 2020 yang merupakan langkah awal untuk masuk ke pasar Indonesia dan Timur Tengah.
 
Selain itu, perseroan mendorong strategi reverse innovation dengan cara mengekspor larutan EPO kembali ke Korea, yang merupakan negara maju dibidang farmasi. Daewoong Infion memproduksi EPO dalam bentuk larutan dan produk jadi dan menjualnya di Indonesia, sedangkan Daewoong Pharmaceutical Korea mengimpor larutan EPO tersebut dari Indonesia ke Korea yang kemudian akan diproses untuk menghasilkan produk jadi.
 
Daewoong Pharmaceutical Korea mengekspor EPO dalam bentuk produk jadi ke Korea termasuk enam negara asing lainnya seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Irak, dan Mongolia.
 
"Selain memasok obat-obatan, Daewoong Infion juga telah secara aktif melakukan kerja sama penelitian produk obat biomedis baru dan uji klinis melalui kerja sama terbuka dengan UI, ITB, universitas besar lainnya, dan juga lembaga penelitian," ujar Presiden Direktur Daewoong Infion Chang-woo Suh, dalam keterangan resminya, Senin, 1 Februari 2021.
 
Dia mengatakan pihaknya berencana untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan menghasilkan produk biofarmasi yang cocok untuk pasar dalam negeri, berkualitas, aman, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
 
"Selain memproduksi EPO, Daewoong Infion juga berupaya menyediakan produk biofarmasi berkualitas tinggi lainnya seperti EGF (Epidermal Growth Factor) dan obat hormon pertumbuhan (growth hormone medicine)," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan