Menteri Perdagangan M. Lutfi. Foto : MI.
Menteri Perdagangan M. Lutfi. Foto : MI.

Kedaulatan Pangan Bisa Terbentuk Jika Industri Pertanian Dikelola Secara Korporasi

Annisa ayu artanti • 25 Mei 2021 20:06
Jakarta: Menteri Perdagangan M. Lutfi menyebutkan pengelolaan industri pertanian secara korporasi dan profesional bisa membantu merealisasikan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Hal itu dikatakannya setelah melihat konstruksi dari demand side pada sejumlah komoditas pangan pokok.
 
"Ketika komoditas pertanian dikelola secara korporasi, secara profesional, secara baik akan menghasilkan hasil yang baik untuk petani-petani kita. Demand sidenya sudah jelas," kata Lutfi dalam Indonesia Food Summit 2021, Selasa, 25 Mei 2021.
 
Lutfi menyebutkan, salah satu komoditas yang telah menerapkan pertanian secara korporasi dan profesional adalah kelapa sawit. Saat ini harga kelapa sawit telah mencapai USD1.200 per ton. Harga ini menyebabkan industri pertanian Indonesia mendapatkan hasil tertinggi dalam lima hingga enam tahun terakhir.

"Ini bukan suatu hal yang mustahil, yang terbesar ekspor non migas kita adalah adalah minyak kelapa sawit. Ini merupakan harga tertinggi dalam sejarah dan akan terus tinggi dalam dua tahun kedepan," ucapnya.
 
Lutfi menyebutkan dari sisi demand kebutuhan komoditas pangan pokok telah terpetakan. Indonesia masih membutuhkan 3,3 juta ton beras, 5,3 juta ton gula, dan 600 ribu sapi setiap tahun. Kebutuhan tersebut diyakini dapat terpenuhi jika semua dijalankan secara profesional dan memaksimalkan teknologi yang ada, salah satunya dengan cara food estate.
 
"Kemendag yakin dengan food estate yang akan kita kerjakan secara profesional akan menjembatani petani-petani dengan konsumen. Kedua adalah dengan adanya sistem elektronik yang akan mengubah dan merevolusi daripada petani dalam menanam, produksi, dan untuk berjualan networking," jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan