"Saya percaya kerja sama ekonomi yang kuat ini akan tetap terjalin di masa yang akan datang. Bahkan akan terus meningkat yang didorong oleh pemanfaatan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)," kata Menko Airlangga Hartarto pada acara virtual Indonesia-Japan Business Network (IJBNET), dilansir dari Antara, Rabu, 11 Agustus 2021.
Menko Airlangga menyampaikan nilai perdagangan bilateral Indonesia-Jepang pada 2020 mencapai USD24,3 miliar. Selama periode 2018 hingga 2020, Jepang konsisten menduduki peringkat ke-3 sebagai tujuan ekspor utama Indonesia dengan nilai ekspor di 2020 mencapai USD13,6 miliar.
Kondisi tersebut terus berlanjut, yakni pada semester I-2021, nilai ekspor Indonesia ke Jepang telah mencapai nilai USD7,9 miliar.
Dari sisi investasi, selama periode 2018 hingga semester I-2021, Penanaman Modal Asing (PMA) dari Jepang yang masuk ke Indonesia mencapai USD12,9 miliar. Jepang menjadi negara terbesar ke-3 PMA yang masuk ke Indonesia selama periode tersebut. Sementara itu total proyek PMA asal Jepang selama periode tersebut mencapai lebih dari 19 ribu proyek.
Hingga paruh pertama 2021, PMA asal Jepang yang masuk ke Indonesia mencapai USD1,04 miliar. Pemerintah Indonesia berharap PMA asal Jepang yang masuk pada 2021 akan mampu melampaui realisasi di 2020 yang mencapai USD2,6 miliar.
"Membaiknya perekonomian Indonesia membawa dampak positif di sektor investasi. Dari sektor investasi, data Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 7,54 persen (yoy) di triwulan II-2021," ujar Menko Airlangga.
Kenaikan PMTB tersebut, lanjutnya, sejalan dengan naiknya investasi di sektor riil. Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada triwulan II-2021 mencapai Rp223 triliun atau meningkat 16,2 persen dibandingkan triwulan II-2020.
"Peningkatan tersebut didorong oleh kinerja PMA yang mencapai Rp116,8 triliun atau meningkat 19,6 persen (yoy). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki daya tarik tinggi bagi investor asing, salah satunya Jepang," ungkapnya.
Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan terkait fenomena kebijakan beberapa negara yang merelokasi pabriknya dari Tiongkok ke negara lain, perusahaan Jepang juga melakukan relokasi ke negara lain, khususnya Indonesia.
Dari total tujuh perusahaan multinasional yang telah berkomitmen untuk masuk ke Indonesia, terdapat tiga perusahaan Jepang yang akan merelokasi pabriknya dari Tiongkok ke Indonesia.
"Selamat ulang tahun yang ke-3 bagi IJBNET. Semoga ke depannya IJB dapat terus melaksanakan program-program kerja sama bisnis Indonesia-Jepang demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan kedua negara," kata Menko Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News