"Sebagai gambaran, satu pertemuan menteri itu kira-kira hadir hampir 800 orang. Kita gunakan untuk showcasing. Misalnya pariwisata di Jakarta, di Bali, atau di kota-kota lain. Itu juga sangat baik untuk mengaktifkan kegiatan-kegiatan pariwisata yang sudah ada," ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Selasa, 7 Desember 2021.
Presidensi G20 menunjukkan tingkat resiliensi dan daya tahan Indonesia di tengah pandemi, sekaligus mempromosikan komitmen dan potensi Indonesia dalam mempraktekkan kepemimpinan global. Dengan adanya perhelatan G20 tersebut, harapannya mampu memberi dampak pada tingkat konsumsi dan investasi di Indonesia.
"Memang belum semuanya secara spesifik diukur. Mudah-mudahan konsumsi domestik mendapatkan kontribusi positif dari kehadiran dari pertemuan G20. Termasuk juga masalah investasi dari beberapa project yang ada di Indonesia," ungkapnya.
Selaku tuan rumah Presidensi G20, Indonesia mendapat kesempatan untuk mengorkestrasi agenda pembahasan agar mendukung pemulihan ekonomi, baik di Indonesia maupun dunia. Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia memiliki dua pendekatan, yaitu pendekatan Sherpa dan ada pendekatan Finance.
Wempi menjelaskan koordinasi Jalur Sherpa dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan didukung Kementerian Luar Negeri. Sedangkan Finance Track atau Jalur Keuangan dikoordinasikan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.
"Isu di sherpa track adalah isu-isu yang sangat wide, misalnya di bidang energi, kemanusiaan, antikorupsi, women empowerment, dan lain-lain. Sedangkan di finance track, itu lebih pada fiskal dan moneter. Pembahasan finance track dilakukan mulai dari tingkat Kelompok Kerja (Working Group), hingga tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral," pungkas dia..
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id