Foto: dok Antara.
Foto: dok Antara.

Pantai Selatan Jawa Layak Jadi Sentra Udang

Antara • 20 Juni 2020 19:04
Jakarta: Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan bahwa kawasan pantai selatan Jawa berpeluang menjadi basis sentra budi daya udang vaname, melihat luasnya lahan dan potensi perairan yang dimiliki di daerah tersebut.
 
"Potensi airnya bagus, kawasan masih banyak dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," kata Menteri Edhy dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu, 20 Juni 2020.
 
Namun ia juga mengemukakan bahwa pengembangan budi daya udang vaname oleh KKP tidak hanya fokus di Jawa, tapi juga berbagai daerah lain di Indonesia. Menteri Edhy menyatakan membangun budi daya udang nasional sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Indonesia punya lahan potensial, namun udang yang dihasilkan jumlahnya belum maksimal. Produksi udang nasional per tahun di kisaran 800 ribu ton sementara kebutuhan dunia mencapai 13 juta sampai 15 juta ton. Pemerintah melihat itu sebagai peluang, sehingga produksi udang nasional harus digenjot," ucapnya.
 
Dengan adanya target kenaikan jumlah produksi, lanjutnya, maka usaha budi daya udang tentu menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat sekaligus mendorong suksesnya program padat karya yang digaungkan pemerintah.
 
Meski gencar membangun budi daya udang nasional, Menteri Edhy mengaku tidak akan mengorbankan lingkungan.
 
Ia menekankan bahwa tambak udang yang dibangun mengutamakan keberlanjutan, caranya dengan menerapkan sistem tambak intensif, yakni lahan yang dipakai lebih sedikit namun hasilnya lebih banyak.
 
Menurut dia, tambak intensif mampu menghasilkan 40 ton udang vaname per hektare sekali panen, sedangkan tambak konvensional jauh di bawah itu. Tambak intensif juga dilengkapi dengan instalasi pengelolaan air limbah.
 
Menteri Edhy menyadari banyak tantangan dalam membesarkan budi daya udang nasional, antara lain permasalahan penyiapan lahan hingga modal.
 
Namun Edhy mengaku punya strategi untuk menjawab tantangan tersebut, yakni membuka komunikasi seluas-luasnya dengan para pemangku kepentingan dan pelaku usaha perikanan budi daya.
 
Mengenai anggaran, selain melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ada perbankan hingga pihak swasta yang dapat dilibatkan untuk membangun tambak-tambak intensif.
 
"Saya yakin bila ada umpan balik dan jemputan bola dari bawah, produksi udang nasional bisa mencapai empat juta ton per tahun," ucapnya.
 
Sebelumnya KKP menyatakan distribusi benih unggul ke berbagai pembudidaya di beragam daerah merupakan salah satu elemen penting dalam rangka melesatkan kinerja produktivitas komoditas udang nasional.
 
Menurut Dirjen Perikanan Budi daya KKP Slamet Soebjakto, penyaluran bantuan calon induk ikan unggul kepada masyarakat merupakan langkah pemerintah untuk memastikan benih yang dihasilkan di unit pembenihan milik rakyat memiliki standar mutu yang tinggi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan