Jakarta: PT Adhi Karya (Persero) Tbk merenovasi Gedung Yudhistira dan Gedung Arjuna RS Akademik UGM menjadi RS darurat covid-19 untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Adhi Karya ditunjuk oleh Kementerian PUPR untuk mempercepat penyelesaian pembangunan kedua gedung tersebut.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatakan pembangunan merupakan langkah lanjutan dari perlindungan bagi masyarakat terhadap potensi ancaman covid-19 yang semakin besar.
"Fungsi Gedung Yudhistira dan Gedung Arjunanantinya akan memenuhi standar tata kelola (protokol) khusus penanganan dampak virus tersebut," kata Parwanto dalam keterangan resmi, Selasa, 28 April 2020.
Parwanto mengungkapkan waktu dan pelaksanaan pembangunan ini cukup terbatas, yakni hanya 37 hari kalender. Hal ini membuat Adhi Karya melakukan pekerjaan selama 24 jam dengan membaginya ke dalam tiga shift agar gedung tersebut segera dimanfaatkan.
"Dengan waktu pekerjaan yang singkat, perlu dilakukan penyesuaian bahan material yang digunakan terhadap ketersediaan di pasaran," tutur Parwanto.
Ia bilang pekerjaan yang Adhi Karya lakukan meliputi perencanaan, persiapan, perkuatan struktur, arsitektur, pembangunan dan pekerjaan penunjang lainnya.
"Jenis pengadaan paket pekerjaan ini merupakan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang bangun (design and build) dengan status pengadaan khusus penanganan keadaan darurat yaitu berupa bencana non-alam berupa wabah penyakit," tambahnya.
Sebelum terlibat dengan royek ini, Adhi Karya juga ikut menggarap renovasi Wisma Atlet Kemayoran menjadi RS darurat covid-19.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatakan pembangunan merupakan langkah lanjutan dari perlindungan bagi masyarakat terhadap potensi ancaman covid-19 yang semakin besar.
"Fungsi Gedung Yudhistira dan Gedung Arjunanantinya akan memenuhi standar tata kelola (protokol) khusus penanganan dampak virus tersebut," kata Parwanto dalam keterangan resmi, Selasa, 28 April 2020.
Parwanto mengungkapkan waktu dan pelaksanaan pembangunan ini cukup terbatas, yakni hanya 37 hari kalender. Hal ini membuat Adhi Karya melakukan pekerjaan selama 24 jam dengan membaginya ke dalam tiga shift agar gedung tersebut segera dimanfaatkan.
"Dengan waktu pekerjaan yang singkat, perlu dilakukan penyesuaian bahan material yang digunakan terhadap ketersediaan di pasaran," tutur Parwanto.
Ia bilang pekerjaan yang Adhi Karya lakukan meliputi perencanaan, persiapan, perkuatan struktur, arsitektur, pembangunan dan pekerjaan penunjang lainnya.
"Jenis pengadaan paket pekerjaan ini merupakan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang bangun (design and build) dengan status pengadaan khusus penanganan keadaan darurat yaitu berupa bencana non-alam berupa wabah penyakit," tambahnya.
Sebelum terlibat dengan royek ini, Adhi Karya juga ikut menggarap renovasi Wisma Atlet Kemayoran menjadi RS darurat covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News