Ilustrasi kabel yang memiliki fungsi penting dalam membantu komponen kelistrikan - - Foto: dok Suzuki
Ilustrasi kabel yang memiliki fungsi penting dalam membantu komponen kelistrikan - - Foto: dok Suzuki

TKDN Produk Kabel Tembus 95%, Menperin: Wajib Dibeli

Husen Miftahudin • 26 Januari 2022 17:02
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk kabel telekomunikasi, kabel listrik, dan kabel khusus seperti kabel sinyal dan wiring harness telah mencapai 95 persen.

Adapun 54 pabrik kabel di dalam negeri bergerak di sektor kabel listrik dengan kapasitas produksi untuk kabel dan konduktor tembaga sebesar 450 ribu ton per tahun serta produksi kabel dan konduktor aluminium mencapai 250 ribu ton per tahun.
 
"Hal yang patut diapresiasi adalah bahwa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari beberapa produk kabel dan turunannya ini sangat tinggi. Sebagai contoh, produk bare cable conductor dan low voltage cable telah mencapai nilai TKDN sebesar 95 persen, artinya telah melampaui angka TKDN minimum. Sehingga menyandang predikat wajib beli," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran persnya, Rabu, 26 Januari 2022.
 
Menurut Agus, nilai TKDN untuk kabel jenis telekomunikasi dan kabel khusus masih perlu ditingkatkan. Oleh karenanya, fokus pengembangan akan diarahkan pada pengembangan industri bahan baku utamanya, yaitu inti kabel (optical core).

"Saat ini, industri dalam negeri yang bergerak di sektor kabel telekomunikasi berjumlah 13 perusahaan dengan kapasitas produksi fiber optic cable telah mencapai 240 ribu kilometer per tahun," ungkapnya.

 
Ia pun bertekad untuk menciptakan kemandirian industri dalam negeri, termasuk di sektor industri kabel. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa pengembangan sektor industri hilir dipercepat melalui akselerasi program hilirisasi industri sekaligus mengurangi ekspor bahan mentah atau raw material.
 
"Hilirisasi industri juga menjadi penting dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah," jelas dia.
 
Sebagai ilustrasi, hilirisasi dari bijih tembaga menjadi kawat konduktor akan meningkatkan nilai tambah dari USD3.900 per metrik ton menjadi USD8.000 per metrik ton atau naik sekitar dua kali lipat. Selain itu, hilirisasi bijih bauksit ke kawat konduktor akan menghasilkan nilai tambah sebesar 68 kali lipat, yaitu dari nilai USD95 per metrik ton menjadi USD6.500 per metrik ton.
 
"Salah satu fokus utama dari program hilirisasi termasuk di industri kabel adalah menarik sebanyak-banyaknya investasi, baik berupa PMA (Penanaman Modal Asing) maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri)," tutup Agus.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan