Selain itu, DPN APTRI juga meminta penghapusan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) Gula. Usulan tersebut disampaikan langsung pengurus DPN APTRI saat rapat konsultasi dengan Kementerian Perdagangan, Kamis, 31 Maret 2022 sore. Selain ditemui langsung oleh Mendag Muhammad Lutfi, hadir juga dalam rapat tersebut Dirjen PDN Oke Nurwan, Dirjen Daglu Indrasari Wisnu Wardhana, serta Dirjen PKTN Veri Anggrijono.
"HPP gula tani sebesar Rp9.100 per kg sudah enam tahun tidak naik dan ini sangat merugikan petani. Sementara, untuk HET kami juga usulkan agar dihapus saja," kata Ketua Umum DPN APTRI Soemitro Samadikoen usai pertemuan dengan Menteri Perdagangan, dilansir Mediaindonesia.com, Jumat, 1 April 2022.
Soemitro mengungkapkan HPP gula tani saat ini sudah jauh di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP) yang kini sudah berkisar di angka Rp11 ribu per kilogram. Tingginya Biaya Pokok Produksi tersebut terjadi mengingat adanya kenaikan ongkos pengolahan lahan,upah tenaga kerja, tebang angkut, biaya irigasi, pestisida hingga beban biaya pupuk. Sebab, selama ini petani tebu juga menggunakan pupuk nonsubsidi seiring pembatasan jatah pupuk subsidi.
Padahal, kata Soemitro, HPP gula petani idealnya harus di atas BPP agar petani tebu tetap bisa merasakan keuntungan. Usulan HPP gula petani sebesar Rp12 ribu per kilogram tersebut dianggap masih wajar agar petani mendapatkan keuntungan yang memadai dari usaha tani tebu selama satu tahun. HPP tersebut juga dianggap tidak memberatkan konsumen.
Sementara, Sekjen DPN APTRI, M Nur Khabsyin menyatakan, selain usulan kenaikan HPP gula petani, dalam suratnya kepada Mendag, DPN APTRI juga mendesak pemerintah untuk segera menghabiskan stok gula konsumsi impor sebelum musim giling 2022 dimulai. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi rembesan gula impor di pasaran. Sebab, rembesan gula impor selama ini merusak harga gula petani.
"Seluruh stok gula impor konsumsi yang ada saat ini harus segera dihabiskan sebelum musim giling 2022 ini," kata Khabsyin.
Selain itu, DPN APTRI juga mendesak pemerintah untuk menugaskan importir gula agar membeli gula petani pada musim giling 2022 ini. "Seluruh importir gula agar ditugaskan membeli gula petani saat musim giling agar harga gula petani tetap terjaga," katanya.
Khabsyin mengungkapkan, dalam rapat tersebut, Mendag Muhammad Lutfi menyambut baik aspirasi dari DPN APTRI. Mendag juga akan menindaklanjuti usulan tersebut dalam penetapan HPP Gula tani sebelum musim giling mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News