"Kolaborasi antara BUMN itu seperti kita akan undang BUMN lain yang kesulitan melakukan pembinaan pengembangan SDM-nya karena masalah anggaran, maka akan kita ikutkan di BUMN lain. Sehingga seluruh BUMN ini bertumbuh berkembang, pelatihannya kan banyak, pelatihan melakukan pengukuran, melakukan interpretasi dalam kriteria, dan lain sebagainya," ujar Ketum FEB Faisal Yusra, dilansir Antara, Senin, 15 November 2021.
Inovasi di tubuh BUMN
Sementara itu Direktur Utama PT Indonesia Power Ahsin Sidqi mengatakan pihaknya berkomitmen dalam mendukung kemajuan BUMN. Sehingga dirinya akan menularkan predikat Industry Leader dengan nilai asesmen Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sebesar 682,75.PT Indonesia Power dinilai terbuka untuk pelaksanaan asesmen, sehingga melakukan kinerja yang sangat baik dalam berbagai bidangnya.
Adapun unsur-unsur yang dinilai dalam asesmen KPKU itu mengadopsi dan mengadaptasi Boldridge Exellence Framework versi 2019-2020. Asesmen itu dinilai berdasarkan proses berbasis ADLI (Approach, Deployment, Learning, Intergration). Kemudian juga dinilai dengan berbasis LeTCI (Level, Trend, Comparison, Integration).
Menurut Ahsin, salah satu kunci berkembangnya suatu perusahaan adalah inovasi. Selain itu, menurutnya transformasi menuju digitalisasi di era 4.0 ini menjadi unsur penting dalam menjalankan suatu bisnis.
"Di Indonesia Power tidak ada proses bisnis yang tidak meliputi digitalisasi, dan ini terus kita kembangkan dengan melakukan inovasi," kata Ahsin.
Munas FEB
Di sisi lain, Musyawarah Nasional (Munas) Forum Ekselen BUMN (FEB) 2021 menghasilkan nama Faisal Yusra yang terpilih menjadi Ketua Umum FEB periode 2021-2024. Faisal terpilih menjadi Ketum FEB setelah meraup 15 suara dari 36 anggota yang menghadiri Munas. Dari kuorum tersebut, 31 anggota menyetujui agar Faisal menjadi ketua umum."Ini yang membuat saya terpanggil, karena ini nampak terjadi penurunan (keikutsertaan BUMN dalam FEB)," ujar Faisal.
Adapun karier Faisal di BUMN cukup banyak dijalani di PT Pertamina (Persero). Beberapa jabatan yang pernah ia isi mulai dari komisaris, chief audit, hingga manajer. Selain itu, ia pun sempat beberapa kali diganjar penghargaan mulai dari Satyalancana Kehormatan Wirakarya dari Presiden pada 2015, dan sejumlah penghargaan lainnya dari Pertamina.
Dalam menghadapi jabatannya hingga 2024, ia berencana membuat FEB menjadi solusi bagi para BUMN yang memiliki beragam kendala dalam bisnisnya. Sehingga FEB dapat menjadi organisasi yang dipercaya guna memberikan masukkan kepada dunia bisnis.
Dia juga menginginkan hal itu tidak terbatas hanya kepada para BUMN semata, namun juga dengan perusahaan-perusahaan lainnya. "Jadi FEB ini harus bisa berkembang menjadi mitra bisnis bagi seluruh sektor, bukan hanya BUMN. Saya sebutnya itu BUMN plus untuk melakukan proses tadi," kata Faisal.
Selain itu, dia juga ingin memperkuat BUMN yang kini dilanda berbagai permasalahan. Maka dari itu, ia pun berharap BUMN membuka diri untuk bisa melakukan asesmen dengan dibantu tenaga dari FEB.
"Jadi memang kita kan membuka diri untuk memberikan masukan, bagaimana bisa memotret memetakan suatu bisnis itu," kata Faisal.
Berikut daftar pengurus inti FEB Periode 2021-2024:
Ketua Umum: Faisal Yusra.
Wakil Ketua: Sutrisno.
Sekretaris: Firmanto Purdhy.
Bendahara: Fonny Yulina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id