Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo menolak tegas rencana revisi PP 109/2012 karena sangat menekan industri hasil tembakau dari hulu ke hilir. Ia menyebut, sektor tembakau sudah terbukti berperan untuk negara.
"Menurut kami, PP 109/2012 masih cukup relevan. Persoalan di tingkat implementasinya memang tidak maksimal. Kalau ada wacana merevisi, itu apanya?" kata dia kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021.
Ia menambahkan, IHT adalah industri yang menyerap tenaga kerja cukup banyak, ditambah dengan kontribusinya cukup besar kepada penerimaan negara. Dari IHT, tercatat ada Rp170 triliun yang disumbangkan pada negara lewat penerimaan cukai.
"Target cukai tersebut cukup besar, dan tidak mudah. Ironisnya, industri ini tidak pernah diberi ruang yang cukup untuk berkembang bahkan terus dimarginalkan lewat revisi PP 109/2012," ungkapnya.
Budidoyo mengatakan bahwa ada pendanaan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing untuk mendesak revisi PP 109/2012 dilakukan. Ia menyebut, LSM asing seperti Bloomberg Initiative memiliki kepentingan sendiri di balik kampanye anti rokok.
"Kepentingannya mereka itu kan karena usaha farmasi. Jadi ini pertentangan antar-industri. Makanya mereka akan terus menyuarakan itu dan disebar ke banyak negara untuk pada akhirnya meniadakan tembakau," ujarnya.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) Sudarto pun mendesak agar pemerintah membatalkan revisi PP 109/2012. Apalagi buruh di IHT terancam kehilangan pekerjaan.
Sudarto juga menduga adanya indikasi keterlibatan LSM asing dalam kampanye anti rokok di Indonesia. Padahal, menurut dia, LSM asing ini sama sekali tidak mengerti keadaan dan kondisi Indonesia, tetapi mereka terus memaksakan agenda organisasinya.
"Indonesia adalah negara berdaulat maka jangan terpengaruh dorongan-dorongan kelompok atau LSM asing anti rokok yang mengatasnamakan kesehatan tapi tidak mempertimbangkan keadaan di Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id