"Kalau Avigan kita pastikan lebih murah. Kurang lebih Rp20 ribu-an" kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR-RI, Selasa, 22 September 2020.
Erick menambahkan izin edar obat tersebut sedang diproses di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Izin tersebut akan segera dikeluarkan mengingat kebutuhan Avigan yang sangat tinggi.
"Hari ini saya baru telepon BPOM agar segera bisa dikeluarkan izinnya karena memang kebutuhannya sangat tinggi," jelas dia.
Mengutip laman farmasi.ugm.ac.id, Avigan merupakan obat antivirus yang dikembangkan oleh Toyama Chemical (kelompok Fujifilm) Jepang dengan aktivitas melawan banyak virus RNA.
Obat ini merupakan turunan pyrazine carboxamide. Dalam percobaan yang dilakukan pada hewan, Favipiravir menunjukkan aktivitas melawan virus influenza, virus West Nile, virus demam kuning, virus penyakit kaki-dan-mulut, serta virus flavivirus, arenavirus, bunyavirus, dan alphavirus lainnya (Furuta, et al, 2017).
Di Jepang, obat ini awalnya dikembangkan sebagai obat flu. Pada Februari 2020, Favipiravir kemudian digunakan untuk percobaan pengobatan penyakit covid-19 di Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News