Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu. Foto: Medcom.id/Suci Sedya Utami.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu. Foto: Medcom.id/Suci Sedya Utami.

Progres Survei Seismik 2D Proyek Migas Jambi Merang Capai 76,4%

Suci Sedya Utami • 27 Mei 2020 08:31
Jakarta: Survei seismik laut 2D di wilayah terbuka yang dilaksanakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang sejak November 2019 telah mencapai 76,4 persen atau sekitar 22.943 kilometer (km).
 
Hal ini disampaikan oleh Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu saat melaksanakan Management Walkthrough (MWT) secara virtual bersama Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Kapal ELSA Regent yang saat ini berada di perairan timur Indonesia.
 
"Kami berterima kasih kepada Pemerintah yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjalankan amanah pekerjaan ini, walaupun penuh dengan tantangan kami optimistis pekerjaan survey akan dapat diselesaikan pada pertengahan Juli 2020," kata Dharmawan dalam keterangan resmi, Rabu, 27 Mei 2020.

Survei seismik 2D ini menjadi salah satu bagian dari komitmen kerja pasti PHE Jambi Merang yang dilaksanakan hingga 2024 dengan nilai investasi sebesar USD239,3 juta. Cakupan survei seismik 2D ini terdiri dari 47 cekungan yang membentang dari perairan Bangka di wilayah barat Indonesia hingga perairan Papua di wilayah timur Indonesia, dengan lintasannya sekitar 30 ribu km yang merupakan kegiatan survei seismik terbesar di Asia Pasifik dan Australia dalam 10 tahun terakhir.
 
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan survei seismik 2D ini dilaksanakan 100 persen oleh putra dan putri terbaik bangsa menggunakan teknologi terkini dengan parameter yang didesain untuk mengakomodir target eksplorasi terdalam sepanjang sejarah survei seismik di Indonesia.
 
"Kualitas hasil dan ketepatan dalam penyelesaian pekerjaan menjadi penting bagi survey ini, yang diharapkan mampu menciptakan wilayah kerja-wilayah kerja baru yang dapat meningkatkan iklim eksplorasi atau investasi hulu migas di Indonesia kedepannya," kata Dwi.
 
Dwi optimistis hasil survei ini akan memberikan penemuan cadangan raksasa (giant discovery) bagi Indonesia. Sehingga akan menjadikan industri migas Indonesia memasuki era kejayaan kedua (second golden era) yang dapat memproduksikan minyak satu juta barel per hari di 2030.
 
"SKK Migas memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pertamina dan Elnusa selaku pelaksana kerja seismik yang terus berkomitmen melaksanakan pekerjaan walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, kami akan berada dan senantiasa mendukung upaya seluruh pihak yang terlibat," ujar Dwi.
 
Dwi menegaskan kegiatan eksplorasi harus tetap dilaksanakan walaupun sebagian besar kegiatan industri hulu migas lainnya terpaksa ditunda untuk efisiensi. "Kalau kita mencintai anak cucu kelak, jangan sekali-kali tinggalkan proyek eksplorasi," tegas Dwi.
 
Secara khusus, Dwi juga menyampaikan kegiatan management walk-through (MWT) virtual akan menjadi bagian dari adaptasi new normal kegiatan hulu migas sebagai respons atas keterbatasan mobilitas dan phisycal distancing. "Pengawasan melalui teknologi digital akan menjadi new normalnya SKK Migas," pungkas Dwi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan