Peresmian konstruksi proyek JSN Blok Mahakam - - Foto: dok Pertamina
Peresmian konstruksi proyek JSN Blok Mahakam - - Foto: dok Pertamina

Pertamina Rogoh Rp1,5 Triliun di Proyek Konstruksi Blok Mahakam

Suci Sedya Utami • 01 September 2020 21:20
Jakarta: PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) memulai konstruksi tiga anjungan lepas pantai untuk Lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam dengan nilai investasi USD105 juta atau setara Rp1,52 triliun. Proyek JSN tersebut dibangun untuk mendukung 20 persen produksi Blok Mahakam pada 2024.
 
Direktur Utama PHM Danar Dojoadhi mengatakan pembangunan ketiga anjungan dengan berat total 5.500 ton ini akan berlangsung selama 18 bulan, termasuk di dalamnya lima bulan untuk pemasangan anjungan lepas pantai dan pipa-pipa penghubung dengan panjang total 16 kilometer (km). Proyek ini ditargetkan akan selesai pada kuartal IV-2021.
 
"Ketiga anjungan itu, yakni Anjungan Jumelai untuk Lapangan South Mahakam, Anjungan North Sisi dan Anjungan North Nubi untuk Lapangan Sisi Nubi akan diproduksikan gas sebanyak 120 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd)," kata Danar
 
Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan SKK Migas Luky A Yusgiantoro mengapresiasi langkah Pertamina dalam mengeksekusi proyek JSN di tengah pandemi covid-19.
 
"Ini langkah yang sangat baik karena selain akan menjamin kelangsungan produksi pada tahun-tahun mendatang, kegiatan investasi ini diharapkan juga meningkatkan gairah investasi hulu migas di Indonesia. Saya berharap langkah ini akan diikuti banyak investor lain, sehingga pada saat harga minyak membaik, kita siap meningkatkan produksi," kata Luky.

Menurutnya, pengerjaan proyek tersebut menyerap banyak tenaga kerja lokal dengan perkiraan 2,8 juta jam kerja. Perhitungan jam kerja itu telah memperhitungkan penerapan pencegahan covid-19 secara ketat.
 
"Saya berharap proyek dapat direalisasi tepat waktu, dan selamat. Oleh karena itu tentunya kami tetap meminta agar pelaksanaan kegiatan berpedoman pada protokol kesehatan, karena masalah kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hal utama yang tidak bisa ditawar di sektor hulu migas," tegas Luky.
 
Adapun kegiatan konstruksi tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, Supply, Construction and Commissioning yang telah dilakukan pada 27 Juli 2020.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan