Ilustrasi Kilang Tuban. Foto : AFP.
Ilustrasi Kilang Tuban. Foto : AFP.

Pertamina Berdayakan Pekerja Lokal di Proyek Kilang Tuban

Suci Sedya Utami • 09 Juni 2020 13:30
Jakarta: Masyarakat Kabupaten Tuban, Jawa Timur menyambut ositif peluang kerja pada proyek pembangunan kilang baru Pertamina atau yang dikenal dengan Grass Root Refinary (GRR) Tuban.
 
Pada tahap awal proyek tersebut, Pertamina telah mempekerjakan 287 orang. Dari jumlah tersebut, 86 persen atau 247 orang merupakan warga sekitar yang berasal dari lima desa di sekitar proyek.
 
Proyek Kilang Tuban telah memasuki minggu ke-24. Di tahap tersebut Pertamina telah menuntaskan pekerjaan land clearing seluas 326 hektare (ha) serta pekerjaan restorasi telah mencapai 184.400 meter persegi atau 88 persen dari total 20 ha. Progres pekerjaan lainnya yakni lingkup teknik hampir mencapai 30 persen.

“Dulu saya kerja serabutan sebagai buruh tani atau bangunan, kini bisa bekerja di proyek kilang,” ujar Samino salah satu warga Tuban yang bekerja di bagian land clearing pada proyek tersebut, Selasa, 9 Juni 2020.
 
Hal senada juga dikemukakan Siti Nurwahyuni, warga Tuban yang bekerja sebagai safety man di proyek kilang Pertamina. Pascalulus kuliah, Sit langsung bisa bekerja di proyek Kilang Tuban.
 
"Saya senang bisa bekerja di sini, tidak harus jauh-jauh keluar kota untuk mencari pekerjaan. Saya juga disediakan rumah untuk tempat tinggal,” ujar Siti.
 
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Talulembang mengatakan optimis terhadap pembangunan kilang Tuban yang sesuai target berkat dukungan seluruh stakeholder terutama dukungan masyarakat Tuban.
 
“Sekarang kita bersyukur warga sudah membuka diri setelah adanya proses komunikasi dan kerjasama yang baik antara Pertamina, Pemda dan warga setempat,” kata Ignatius.
 
Dukungan tersebut kata Ignatius  ditandai dengan tuntasnya proses appraisal, pengukuran dan pembebasan lahan oleh BPN dan Pemda Tuban di beberapa desa di kecamatan Jenu, seperti Desa Kaliuntu, Sumurgeneng dan Wadung. Saat ini, proses pembayaran lahan masyarakat terus berlangsung melalui kerjasama Pertamina dengan perbankan BUMN.
 
“Proses pembayaran lahan tinggal sedikit lagi, sisanya akan kita tuntaskan paling lambat di September 2020,” imbuh dia.  
 
Ignatius menambahkan pembangunan kilang Tuban akan menyerap 40 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Dia menegaskan Pertamina berkomitmen untuk menyerap tenaga kerja lokal secara optimum.
 
“Banyaknya warga lokal yang terlibat dalam pengerjaan proyek ini akan mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat.  Belum lagi tumbuhnya UMKM sebagai multiplier efek dari keberadaan kilang ini,” tutur Ignatius.
 
Seperti diketahui, Kilang Tuban akan memberikan tambahan pasokan untuk kebutuhan BBM, LPG dan Petrokimia berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan kapasitas sebesar 300 ribu barel per hari (bph), Kilang Tuban akan memperkuat ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional, sehingga tidak lagi tergantung dengan impor.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan